Page 2 - Proposal Majalah Digital Jembrana
P. 2

MAJALAH DIGITAL
           JEMBRANA


                              T E P A T





                                                                          PROPOSAL
                                                               PEMBUATAN MAJALAH DIGITAL


                                          I PENDAHULUAN

                                          Otonomi  daerah  adalah  kewenangan  untuk mengatur sendiri kepen ngan
                                          masyarakat  atau  kepen ngan  untuk  membuat  aturan  guna  mengurus
                                          daerahnya sendiri. Secara harfiah, otonomi daerah berasal dari kata otonomi
                                          dan  daerah.  Dalam  bahasa  Yunani,  otonomi  berasal  dari  kata  autos  dan
                                          namos. Autos berar  sendiri dan namos berar  aturan atau undang-undang,
                                          otonomi bermakna membuat perundang-undangan sendiri (zelfwetgeving)
                                          namun  dalam  perkembangannya,  konsepsi  otonomi  daerah  selain
                                          mengandung  ar   zelfwetgeving  (membuat  perda-perda),  juga  utamanya
                                          mencakup zel estuur (pemerintahan sendiri).

                                          Dasar diterapkannya otonomi daerah yakni Undang-Undang Nomor 23 tahun
                                          2014 yang telah diamandemen dari UU No 32 Tahun 2004 dan UU No 22 Tahun
                                          1999. Dalam UU itu disebutkan, otonomi daerah ar nya hak, wewenang, dan
           MAJALAH DIGITAL                kewajiban  daerah  otonom  untuk  mengatur  dan  mengurus  sendiri  urusan
                                          pemerintahan dan kepen ngan masyarakat setempat dalam sistem Negara
               JEMBRANA
                                          Kesatuan Republik Indonesia.


       Menginformasikan                   Daerah  otonom  yang  selanjutnya  disebut  daerah  adalah  kesatuan
                                          masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang
       kepada masyarakat                  mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan kepen ngan masyarakat

       Jembrana tentang                   setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam
                                          sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
       pembangunan berbagai

       sektor yang telah                  Secara  formal  par sipasi  masyarakat  telah  direpresentasikan  oleh  Dewan
                                          Perwakilan  Rakyat  Daerah.  Namun  untuk  lebih  bisa  mendapatkan  potret
       dikerjakan oleh seluruh
                                          kehidupan  sosial  dan  kebutuhan  masyarakat,  media  lokal  memiliki  peran
       perangkat pemerintah               strategis  untuk  itu.    Menurut  MTI,  Masyarakat  Transparansi  Indonesia
       mulai dari seluruh                 (2002:17) salah satu kunci keberhasilan otonomi daerah adalah par sipasi
                                          ak f masyarakat lokal, yang dijembatani saluran media massa lokal. Par sipasi
       kedinasan Pemerintah               media  menjadi  penentu  kesuksesan  otonomi  daerah  karena  di  dalamnya

       Kabupaten maupun yang              mengandung  aspek  pengawasan,  aspirasi  dan  mediasi  antar  stake  holder
                                          pembangunan  daerah.
       melibatkan aparatur

       Desa.                              Di sisi lain, lanskap kehidupan bermedia di Indonesia, terutama di ranah lokal
                                          masih  menunjukkan  berbagai  persoalan  yang  cukup  pelik  untuk  diurai.
                                          Netralitas media lokal dalam eksistensinya yang lebih mengutamakan fungsi
                                          ekonomi dan poli s daripada aspek informa f dan eduka f bagi publik adalah
                                          dua isu utama yang mengemuka, bahkan berpotensi mereduksi peran media.

                                          Alih-alih menjadi lembaga keempat (fourth estate) yang mengawal proses
                                          demokra sasi (di ranah lokal), justru media dicurigai berubah fungsi menjadi
                                          alat poli k bahkan juga menjadi  mesin uang bagi pemilik industri berita.


                                          Untuk mengimbangi hal tersebut, maka sangat pen ng Pemerintah Daerah
                                          untuk memiliki sebuah media massa. Bukan  media formalitas yang sekedar
                                          memberitakan kegiatan ru n kepala daerah dalam acara-acara yang bersifat
                                          seremonial, tetapi sebuah media yang mampu menjadi jembatan komunikasi
                                          dua arah antara rakyat dan kepala daerah  secara langsung, tanpa batas, dan
                                           dak terputus.
   1   2   3   4   5   6   7