Page 20 - E-MODUL BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE MATERI SEL
P. 20
Metode Pewarnaan Sel
Metode Pewarnaan Sel
Metode pewarnaan sel dapat digunakan untuk mengamati,
mengidentifikasi dan memahami struktur atau komponen dalam sel
yang sulit terlihat secara alami dibawah mikroskop.. Sel sering kali
transparan, sehingga perlu diberi pewarna untuk melihat strukturnya.
Berikut merupakan teknik pewarnaan sel yang umum digunakan.
Pewarnaan Sederhana
Pewarnaan Sederhana
Pewarnaan sederhana dapat digunakan untuk menentukan bentuk,
ukuran dan susunan sel. Pewarnaan ini hanya menggunakan satu
pewarna, seperti metilen bitu, kristal violet dan safranin Gram.
Pewarnaan Gram
Pewarnaan Gram
Pewarnaan Gram digunakan untuk mengidentifikasi bakteri Gram-
positif dan Gram-negatif. Pewarnaan Gram biasanya menggunakan
lebih dari satu pewarna.
Pewarnaan Kapsul/Negatif
Pewarnaan Kapsul/Negatif
Pewarnaan negatif bertujuan untuk mengamati bentuk sel dan kapsul
tanpa mengubah sel. Pewarnaan ini tidak mewarnai sel, melainkan
mewarnai latar belakangnya. Contoh pewarna untuk pewarnaan negatif
adalah tinta india dan nigrosin.
Pewarnaan Spora
Pewarnaan Spora
Pewarnaan Spora digunakan untuk menungkap spora dan sel induk.
Teknik pewarnaan spora ini menggunakan metode Schaeffer-Fulton
menggunakan pewarna malachite green.
Pewarnaan Histologis
Pewarnaan Histologis
Pewarnaan Histologis bertujuan untuk mengamati jaringan hewan atau
tumbuhan. Pewarna yang digunakan adalah Hematoxilin dan Eosin
(Hematoksilin mewarnai inti biru, eosin mewarnai sitoplasma merah
muda) dan Safranin & Fast green (Safranin mewarnai lignin/sekunder
merah, fast green mewarnai dinding sel primer hijau).
15