Page 12 - Modul Pertemuan 1_Neat
P. 12
Fisika Kelas XI Semester 2
Modul Elektronik
Keterangan:
d = jarak sumber bunyi dengan tempat pemantulan bunyi (m)
v = laju bunyi (m/s)
t = selang waktu antara gelombang bunyi dipancarkan hingga diterima kembali (s)
2. Pembiasan Gelombang Bunyi (reflaksi)
Bunyi akan mengalami pembelokan arah
rambat jika melewati dua medium yang berbeda
kerapatannya. Contohnya pembelokan bunyi
pada daerah bersuhu dingin kesuhu yang lebih
panas. Contoh lainnya, suara petir pada malam
hari akan terdengar lebih keras dari pada siang
hari.
Gambar Pembelokan bunyi pada daerah
bersuhu dingin kesuhu yang lebih panas
3. Pelenturan Gelombang Bunyi (difraksi)
Difraksi merupakan pembelokan arah rambat gelombang bunyi ketika gelombang itu
melewati suatu penghalang berupa celah yang relative sempit. Contoh peristiwa difraksi
dapat dipahami ketika kita dapat mendengar siara orang diruangan berbeda dan tertutup
karena gelombsng bunyi mampu melewati celah-celah sempit. Gelombang bunyi sangat
mudah mengalami difraksi karena gelombang bunyi diudara memiliki panjang gelombang
dalam rentang cm sampai meter. Prinsip Huygens bisa dipakai untuk menerangkan
terjadinya difraksi gelombang bunyi pada celah kecil.
4. Perpaduan Gelombang Bunyi (interferensi)
Interferensi merupakan perpaduan dua buah gelombang atau lebih pada tempat dan
waktu yang sama. Interferensi merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan ketika
dua gelombang atau lebih saling bersuperposisi. Gejala interferensi gelombang bunyi dapat
dengan mudah dipahami ketika kita berada diantara dua buah loadspeaker dengan
frekuensi dan amplitude sama atau hampir sama akan mendengar bunyi keras-lemah secara
bergantian.
Bunyi keras terdengar pada saat terjadi interferensi yang saling menguatkan
(konstruktif). Beda lintasan dengan interferensi konstruktif yaitu
11 Fisika SMA/MA Kelas XI