Page 59 - E-Modul Penjajahan Jepang di Palembang_Neat
P. 59
Setelah kembali ke Jawa, Bung Karno segera menjalin
komunikasi dengan Bung Hatta dan Sutan Syahrir. Mereka
sepakat bahwa perjuangan nasional dapat dilakukan lewat dua
jalur: kerja sama atau perlawanan. Bung Karno dan Bung Hatta
memilih jalur kerja sama dengan Jepang, sementara Sutan
Syahrir tetap terlibat dalam perlawanan bawah tanah.
Sementara itu, suasana Palembang diliputi ketakutan. Tentara
Jepang kerap mempertontonkan kekerasan terhadap Sekutu,
yang kemudian juga menyasar rakyat Bumiputera. Tokoh-tokoh
lokal lebih memilih menjauh dari upaya provokatif Jepang dan
tidak tampil di ruang publik. Bung Karno yang sempat singgah di
Palembang menggambarkan kondisi ini sebagai mencekam
(Sumohadiwidjojo et al., 1965).
“with my own eyes I’ve seen them
repeatedly slap Indonesians”
(di depan mata saya sendiri
menyaksikan mereka berulangkali
menampar orang Indonesia)
59