Page 24 - Pertemuan 1
P. 24
Materi Bakteri X SMA/MA
karbon dioksida (CO2). Archaebacteria bersifat anaerobik dan
kemosintetik dengan dinding selnya yang tidak mengandung
peptidokglikan, namun membran plasmanya mengandung lipid.
Archaebacteria terdiri dari bakteri-bakteri yang hidup di tempat-
tempat kritis atau ekstrim, misalnya bakteri yang hidup di air panas,
bakteri yang hidup di tempat berkadar garam tinggi, dan bakteri yang
dapat hidup di tempat yang panas atau asam, seperti di kawah gunung
berapi, dan di lahan gambut. Arcahebacteria terbagi menjadi 3
berdasarkan ekologinya yakni metanogen, halofil ekstrem, dan
termofil ekstrem. Archaebacteria jenis metanogen tidak dapat
mentoleransi adanya oksigen. Jika, terdapat oksigen akan teracuni.
Metanogen ini hidup di lumpur dan rawa dimana tempat tersebut
menjadi tempat bagi mikroba unguk menghabiskan oksigen.
Archaebacteria merupakan makhluk hidup yang dinding sel nya
tidak mengandung peptidoglikan. Namun, berupa polisakarida dan
protein. (1a) Biokimia Archaebacteria berbeda dengan organisme lain
yang menyebabkan sensitivitas terhadap antibiotik juga akan berbeda.
Contohnya Archaebacteria tidak memiliki peptidoglikan yang tidak
mempengaruhi tingginya konsentrasi dari zat penghambat sintesis
peptidoglikan (1b)
6