Page 27 - MEMPERSIAPKAN GENERASI MASA DEPAN BUKU SAKU
P. 27
BAB VIII
NILAI TAMBAH PENDIDIKAN (IDENTIFIKASI NILAI TAMBAH PENDIDIKAN,
PENGELOMPOKKAN NILAI TAMBAH PENDIDIKAN)
A. Konsep Pendidikan Sebagai Investasi
K
onsep pendidikan sebagai sebuah investasi (education as investment) telah
berkambang secara pesat dan semakin diyakini oleh setiap negara bahwa
pembangunan sektor pendidikan merupakan prasyarat kunci bagi pertumbuhan
sektor-sektor pembangunan lainnya. Konsep tentang investasi sumber daya manusia (human
capital investment) yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi (economic growth),
sebenarnya telah mulai dipikirkan sejak zaman Adam Smith (1776), Heinrich Von Thunen
(1875) dan para teoritisi klasik lainya sebelum abad ke 19 yang menekankan pentingnya
investasi keterampilan manusia. Schultz (1960) kemudian memperhatikan bahwa pembangunan
sektor pendidikan dengan manusia sebagai fokus intinya telah memberikan kontribusi langsung
terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara, melalui peningkatan keterampilan dan
kemampuan produksi dari tenaga kerja. Penemuan dan cara pandang ini telah mendorong
ketertarikan sejumlah ahli untuk meneliti mengenai nilai ekonomi dari pendidikan, di negara-
negara maju, pendidikan selain sebagai aspek konsumtif juga diyakini sebagai investasi modal
manusia (human capital investment) dan menjadi “leading sector” atau salah satu sektor utama.
Oleh karena perhatian pemerintahnya terhadap pembangunan sektor ini sungguh sungguh,
misalnya komitmen politik anggaran sektor Pendidikan tidak kalah dengan sektor lainnya,
sehingga keberhasilan investasi pendidikan berkorelasi dengan kemajuan pembangunan
makronya
Proses pembentukan manusia seutuhnya mengandung makna bahwa manusia itu tidak
hanya memiliki jiwa dan raga yang bisa dikembangkan lewat pendidikan, melainkan ia memiliki
fithrah yang juga harus dikembangkan. Mengabaikan pengembangan fithrah dalam proses
pendidikan mengakibatkan rendahnya moral yang tercemin dalam perilaku emosional dan
impulsif (Depdiknas, 2000:3;2006:9), suatu bangsa yang memprioritaskan pendidikan dalam
pembangunan sumber daya manusianya, ia akan menghasilkan manusia yang unggul sebagai
tenaga kerja yang berkualitas kompetitif dan siap memasuki pasar kerja global. Pendidikan yang
bermutu adalah aset bagi negara tersebut. Dalam melaksanakan pendidikan, negara harus
memberikan dana atau menjadi sumber dana dari pendidikan tersebut, guna menjadikan
Pendidikan menjadi pendidikan yang bermutu. Pembiayaan pendidikan yang meliputi
keseluruhan di suatu negara akan dibahas di Pembiayaan Makro Pendidikan. Sedangkan
pembiayaan yang meliputi suatu lembaga atau institusi saja maka akan dibahas di pembiayaan
Mikro Pendidikan, pembiayaan makro pendidikan mencangkup keseluruhan wilayah atau suatu
negara yang bersifat komplek, menyeluruh dan komperhensip
1. Analisis Nilai Tambah Secara Perorangan
Menurut Elchnan Chon (1979) mengatakan bahwa “ekonomi Pendidikan adalah suatu
studi tentang bagaimana manusia, baik secara perorangan maupun didalam kelompok
masyarakatnya membuat keputusan dalam rangka mendayagunakan sumber-sumber daya yang
26