Page 6 - Modul 8
P. 6

II.1  Anomali Penyisipan

                                Anomali penyisipan adalah masalah yang terjadi ketika suatu baris disisipkan
                        ke dalam relasi. Anomali ini terjadi karena kunci primernya tidak bernilai (bernilai

                        NULL). Anomali jenis ini muncul pada relasi Barang_Pemasok yang tercantum pada
                        tabel  4.5.  Sebagaimana  diketahui,  relasi  tersebut  mempuyai  kunci  primer  berupa

                        kode_barang.  Terdapat  dua  persoalan  yang  muncul,  pertama  katakanlah  terdapat
                        pemasok baru dengan nama PT.Sentosa berlokasi di Bekasi dan mempunyai kode

                        pemasok berupa P55. Data ini tidak bisa dimasuukkan dalam relasi tersebut sekiranya

                        belum ada barang yang dipasoknya. Penyebabnya, kunci primer tidak boleh kosong
                        ketika data disisipkan  ke  dalam  relasi. Kedua, katakanlah pemasok  P33 memasok

                        barang baru berupa TV Rhino 14” dan harga jual yang ditetapkan adlaah 500.000.
                        Pada keadaan seperti ini data tenatang P33 (termasuk nama peasok dan kotanya) perlu

                        diisikan  ulang  Yang  menjadi  permasalahan,  kalau  data  yang  terkait  dengan  kode
                        pemasok ada yang sedikit berbeda (misalnya untuk data yang baru menggunakan kota

                        berupa Yogyakarta, dan bukan Yogya) maka terjadi ketidakkonsistenan, mengingat

                        ada kota yang berisi Yogya, tetapi ada yang juga berisi Yogyakarta.
                                Dua permasalahan tidak terjadi pada relasi yang tercantum dalam tabel 4.6.

                        Bila  terdapat  pemasok  baru,  data  cukup  dimasukkan  dalam  relasi  Pemasok.  Jika

                        terdapat barang baru, data cukup dimasukkan dalam relasi Barang.


                     II.2  Anomali Pengubahan
                                Anomali pengubahan adalah masalah yang timbul ketika data dalam relasi

                        diubah. Untuk melihat anomali jenis ini kita andaikan bahwa pemasok dengan kode
                        P22  yang  semula  berlokasi  di  Bogor  pindah  ke  Bekasi.  Pertama-tama  perhatikan

                        bahwa data untuk P22 dalam relasi Barang_Pemasok ada dua buah garis. Kemudian

                        katakanlah  kota  yang  diubah  hanya  pada  baris  pertama.  Akibatnya,  baris  pertama
                        berisi  Bekasi  dan  baris  kedua  tetap  berisi  Bogor.  Tentu  saja  hal  seperti  ini  akan

                        menimbulkan kerancuan. Supaya konsisten, harus ada upaya untuk mengubah semua
                        baris milik kode pemasok P22.

                                Langkah seperti itu tidak perlu dilakukan pada relasi yang terdapat pada tabel

                        4.6. Pengubahan kota Bogor menjadi Bekasi untuk kode pemasok P22 hanya perlu
                        dilakukan pada satu baris yang terdapat pada relasi Pemasok.







                                                            6
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11