Page 15 - PR3 The Science of Getting Rich_Neat
P. 15
Bab 1 - Hak untuk Kaya
Ada tiga motif untuk apa kita hidup. Kita hidup untuk raga, kita hidup
untuk pikiran, kita hidup untuk jiwa. Tidak ada satu pun yang lebih baik
atau lebih suci dibanding lainnya, semuanya sama. Dan tidak ada satu pun
dari ketiganya—raga, pikiran, atau jiwa—bisa menikmati kepenuhan jika
yang lainnya ditekan. Tidaklah benar atau mulia jika anda hidup hanya
untuk jiwa dan menelantarkan pikiran dan raga; dan salah pula jika hanya
memburu kepuasan intelektual dan menelantarkan raga atau jiwa.
Kita sudah tahu konsekuensi menjijikkan jika kita hidup hanya untuk
tubuh dan mengabaikan baik pikiran maupun jiwa. Kita paham bahwa
kehidupan nyata tidak lain adalah ekspresi utuh yang bisa diberikan oleh
manusia melalui tubuh, pikiran, dan jiwa. Orang boleh bicara apa saja,
namun tak seorang pun akan benar-benar bahagia atau puas kecuali
tubuhnya bisa menjalankan semua fungsi dengan baik, demikian pula
dengan pikiran dan jiwanya. Di mana pun ada potensi yang tak
terekspresikan, atau gagal dalam fungsi terbaiknya, di sana muncul hasrat
yang tak terpuaskan. Hasrat adalah potensi yang mencari pengungkapan,
atau fungsi yang mencari performa terbaik.
Orang tak bisa memuliakan tubuh tanpa makanan yang baik, pakaian
yang nyaman, dan rumah yang hangat—juga tanpa kemerdekaan dari
kerja keras. Istirahat dan rekreasi juga merupakan kebutuhan tubuh.
Orang tidak bisa memuliakan pikiran tanpa buku-buku dan waktu
untuk membacanya, tanpa kesempatan untuk studi dan observasi, atau
tanpa pergaulan intelektual.
Untuk memuliakan pikiran, orang harus mendapatkan rekreasi
intelektual, dan harus dirinya sendiri karya-karya seni yang bisa ia nikmati
dan apresiasi.
Untuk membuat jiwa menjalani hidup yang baik, orang harus memiliki
cinta; dan cinta sulit diwujudkan oleh kemiskinan.
15