Page 75 - BUKU KENANGAN PSI 71 (FINAL)_Neat
P. 75
Ngga ada lu ga rame
MEREKA YANG SUDAH TIADA DAN
MEREKA YANG TIDAK ADA KABAR BERITANYA
Pada waktu gagasan untuk membuat serangkaian kegiatan menjelang
Reuni Emas Psikologi UNPAD Angkatan 1971 bergulir, masih ada 29 orang yang
terhubung melalui WAG Psikologi UNPAD 71. Setidaknya sejumlah itulah yang
terdaftar di WAG tersebut. Namun sekarang jumlah tersebut tinggal 25 orang,
karena sobat Fahmedi Jazied, sobat Maria Rita Ruwiastuti, sobat Herijono
dan sobat Tb. Zulrizka Iskandar telah berpulang menghadap Sang Khalik.
Keempat orang itu meninggal menyusul 11 orang lainnya yang sudah terlebih
dahulu menghadap Sang Maha Pencipta. Mereka adalah sobat Rudianto
Djayakusumah (E.710033) yang biasa kami panggil Ruddy. Dia adalah de facto
leader di angkatan kami ini dan dia sangat care terhadap kami. Berkat
usahanyalah angkatan kami dapat dipertemukan dan dikumpulkan kembali
setelah lama berpisah karena kesibukan kami masing-masing. Ruddy adalah
inisiator dan motivator yang hebat untuk terselenggaranya pertemuan diantara
kami. Semangat dan komitmennya terhadap terselenggaranya pertemuan
diantara kami begitu besar, malah ketika sakitpun dan ketika harus duduk di
korsi roda dia selalu berusaha hadir dan meramaikan suasana Jauh sebelum
Ruddy meninggal, yang telah berpulang mendahului kami adalah sobat Wildan
Masturi (E.710008) dan sobat Agustin Suharko P. Tambunan (E.710007)
yang biasa kami panggil Koko. Wildan adalah sosok yang selalu tampil necis,
solider terhadap teman dan humoris, sedangkan Koko orangnya selalu ramai
dan supel sehingga temannya banyak. Koko senang membaca, bernyanyi dan
menekuni bisnis. Sayangnya kami tidak terlampau tahu secara persis kapan
mereka berdua meninggal. Selanjutnya adalah sobat Noesye Ratna Suminar
(E.710040), seorang wanita cantik yang selalu berpenampilan rapih dan
anggun. Noesye adalah orang yang mudah bergaul, baik hati dan selalu ramah
pada setiap orang. Selalu nyaman dan betah berteman dengan dia. Noesje
meninggal tidak lama setelah kami bertemu dalam salahsatu acara reuni antar
angkatan di Jakarta. Pada waktu itu Noesje terlihat sehat-sehat saja, hanya
menjadi agak pendiam. Yang berikutnya adalah sobat Inna Susanna Laban
(E.710041) dan Marselina (E.710036). Inna adalah sosok yang agak pendiam
namun menjelang ujian semester catatan-catatan kuliahnya banyak beredar
diantara kami karena lengkap dan rapih. Berbeda dengan Inna, Marselina
orangnya lebih lincah. Munce Maemunah (E.7000..) adalah sobat kami yang
meninggal kemudian. Munce selalu terbuka jika kami meminta untuk belajar
bersama di rumahnya. Yang paling menyenangkan adalah, selalu ada konsumsi
kalau kami belajar bersama di rumahnya. Apalagi karena Mamih (ibunya
Munce), dengan sedikit mendesak selalu meminta kami makan makanan yang
sudah beliau siapkan. Dua sobat kami yang meninggal berikutnya adalah
50 Tahun Persahabatan PSI71 59

