Page 50 - Kelas VI Buku Tema 9 BS
P. 50

“Ah, Kak Argi, aku sedang berpikir, bukan cemberut.” sangkal Rino. “Aku
                    sedang memikirkan tentang proyek sekolah, Kak. Kami harus membuat
                    sesuatu yang bisa dijual di Hari Pasar dua minggu lagi. Barang tersebut harus
                    hasil buatan sendiri dan tidak boleh menggunakan bahan yang mahal. Kata
                    bu guru, supaya bisa dibeli oleh teman-teman lain di sekolah. Nah, aku sedang
                    berpikir, kira-kira aku akan membuat apa.” jelas Rino.
                        “Wah, itu proyek sekolah yang bagus! Dengan begitu kamu dituntut kreatif
                    dan juga berpikir ekonomis. Dulu waktu kakak seusiamu, kakak belum pernah
                    dapat tugas seperti itu.” kata Kak Argia sambil mendekati Rino.


                        “Tapi itu kan tugas yang sulit, Kak. Rino kan belum pernah punya pengalaman
                    seperti ini. Mana ini tugas perorangan, lagi.” kata Rino. Kali ini, ia benar-benar
                    cemberut.

                        “Hei, Gurumu tahu kemampuan siswanya, sehingga tidak akan memberikan
                    tugas yang melebihi kemampuannya. Tugas ini boleh dibantu, kan?” hibur Kak
                    Argia.

                        “Ah!  Betul!  Itu yang dikatakan Bu Guru. Tugas ini boleh dibantu orang tua.
                    Tetapi, orang tua hanya boleh mengarahkannya, tidak boleh mengerjakannya.
                    Jadi semua yang akan mengerjakan aku, Kak. Nah, sepertinya aku bisa minta
                    tolong Kakak juga, dong!” Rino bersemangat menjelaskan arahan Bu Guru tadi
                    sebelum pulang sekolah. Kali ini, mata Rino berbinar-binar.

                        “Boleh. Hari ini Kakak tidak ada kuliah, jadi kita bisa memulainya setelah
                    kamu makan siang. Sekarang, ganti baju seragammu, makan siang, terus kita
                    kerjakan. Setuju?” kata Kak Argia sambil bergegas memasuki rumah. Rino pun
                    senang bukan kepalang. Ia segera melakukan yang disarankan kakaknya dan
                    siap di ruang tengah dalam waktu setengah jam.

                        Rino dan Kak Argia pun terlihat sibuk berdiskusi. Rino memegang buku
                    dan pensil untuk membuat daftar barang-barang yang disukai teman-teman
                    sebayanya yang bisa dibuat sendiri. Ia menulis beberapa jenis makanan, mainan
                    dan alat tulis. Ia juga menuliskan beberapa hingga hiasan seperti gantungan
                    kunci, kartu pembatas buku, hingga hiasan dinding sederhana. Rino terlihat
                    sangat bersemangat.  Kak Argia pun terlihat sabar membantunya.

                        “Nah,  dari  daftar  barang tersebut,  kamu  tentukan  barang  yang mudah
                    dibuat. Selain mudah di buat, barang tersebut juga harus  disukai oleh teman-
                    temanmu, sehingga mereka mau beli,” saran Kak Argia. “Lalu, nanti kita akan
                    cari tahu cara membuatnya,” jelas Kak Argia.

                        “Cari tahu di mana, Kak? Kukira Kakak tahu cara membuatnya,” tanya Rino
                    dengan wajah agak terkejut. Kak Argia tersenyum sambil meninggalkan Rino
                    dan masuk ke kamarnya. Tak lama berselang, Kak Argia telah duduk di samping
                    Rino dengan membawa komputer jinjingnya.


                    44      Buku Siswa SD/MI Kelas VI
   45   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55