Page 21 - BERPIKIR KRITIS 3_Neat
P. 21
L a n j u t a n P e n j e l a s a n A y a t
Di samping itu Nabi Muhammad saw selalu bermusyawarah dengan mereka
dengan segala hal, apalagi dalam urusan peperangan. Oleh karena itu kaum
muslimin patuh melaksanakan keputusan-keputusan musyawarah karena
keputusan itu merupakan keputusan mereka sendiri bersama Nabi. Mereka tetap
berjuang dan berjihad di jalan Allah dengan tekad yang bulat tanpa
menghiraukan bahaya dan kesulitan yang mereka hadapi. Mereka bertawakkal
sepenuh kepada Allah, karena tidak ada yang dapat membela kaum muslimin
selain Allah.
Rasulullah telah memberikan contoh tentang musyawarah. Menjelang perang
Uhud terjadi perbedaan pendapat antara beliau dengan sejumlah sahabat. Nabi
SAW berpendapat sebaiknya orang Islam bertahan di dalam kota, tetapi sebagian
sahabat beliau agar musuh dihadapai di luar kota. Nabi akhirnya menerima usul
mereka walaupun dengan berat hati. Setelah terbukti kalah dalam perang itu,
Nabi tetap bersikap lemah lembut kepada mereka. Sehingga Rasulullah
senantiasa memperoleh simpati dan kecintaan dari sahabat dan umat Islam
lainnya. Seandainya Rasulullah bersikap keras dan kasar tentau Rasulullah akan
dijauhi dan dimusuhi.
Salah satu yang menjadi penekanan pokok dalam QS Ali-Imran : 159 ini adalah
perintah untuk melakukan musyawarah. Yang dalam istilah lainnya dikenal
dengan demokrasi. Mengacu pada ayat tersebut maka dalam pergaulan
masyarakat terutama dalam bermusyawarah hendahlah diterapkan prinsi-prinsip
umum dalam bermusyawarah
sbb :
1.Melandasi musyawarah dengan hati yang bersih, tidak kasar, lemah lembut
dan penuh kasih sayang
2.Dalam bermusyawarah hendaklah berperilaku baik seperti, sopan, saling
menghormati serta melakukan usaha – usaha agar hasil musyawarah tersebut
dapat berguna untuk bersama
3.Hendaklah berlapang dada dan bersedia untuk maaf memaafkan
4.Hasil musyawarah yang telah disepakati hendaklah dijalankan bersama.
5.Bertawaqal kepada Allah terkait dengan keputusan musyawarah yang dijalani