Page 28 - MODUL KOMPETENSI
P. 28

Sistem Kontrol Elektropnumatik


                            Rangkuman

                                  Penggunaan pneumatic control & actuation menjadi semakin luas di bidang
                            otomasi  industri.  Salah  satu  alasannya  adalah,  dari  sekian  banyak  masalah

                            otomasi  industri,  maka  tidak  ada  medium  yang  lebih  mudah  didapat  dan  lebih
                            ekonomis.

                                  Mekanisasi dan otomatisasi dalam bidang proses dan manufaktur di industri
                            menjadikan  pneumatic  automation  menjadi  pilar  utama  dalam  banyak  industri,
                            misalnya  untuk  keperluan  material  handling,    packaging,  bottling,  distributing,  &

                            sorting  system.  Pneumatic  automation  diterapkandi  berbagai  industri,  misalnya
                            industri makanan & minuman, farmasi, logam, pertambangan dan petrokimia.

                                 Permukaan  bumi  kita  diselimuti  oleh  udara  atmosfir,  yang  mempunyai
                            komposisi  sebagai  berikut    Nitrogen78%  dan  Oxigen21%.  Hukum-hukum  alam
                            yang  mendasari  penerapan  fluid  system  untuk  membangun  mekanisasi  dan

                            manipulasi gerak adalah hokum Pascal. Hukum Pascal diaplikasikan pada sistem
                            fluid  power  transmission.  Hukum  fisika  lainnya  yang  digunakan  untuk  keperluan

                            analisis, desain dan manufaktur pada sistem fluida adalah Hukum Boyle, Mariotte,
                            Gay Lussac dan Charles.

                            Untuk  menyediakan  continuing  performance  dari  sistem  kontrol  pnumatik  dan

                            working element yang digunakannya, perlu ada jaminan bahwa udara kempa yang
                            akan  digunakan  untuk  sistem  pnumatik  harus  memenuhi  persyaratan  teknis
                            sebagai berikut:

                              Tekanan kerja sesuai standar
                              Udara kempa harus kering tidak mengandung uap air, dan

                              Bersih dari kotoran.

                           Pengalaman praktek menunjukkan, untuk alasan ekonomi, tekanan operasi sebesar
                           6 bar dapat digunakan. Biasanya rugi tekanan berkisar 10 hingga 50 kPa (0,1 – 0,5

                           bar) yang disebabkan oleh berbagai kondisi, misalnya adanya bengkokan pipa dan
                           panjang  pipa,  tahanan  pipa  dan  adanya  kebocoran.  Sehingga  untuk  mengatasi
                           adanya kerugian tekanan, maka udara kempa yang tersimpan di dalam kompresor

                           harus berikisar 6,5 – 7 bar.



                                                                                                          28
                       Teknik Otomasi Industri
   23   24   25   26   27   28   29   30