Page 2 - Kenali 2 Jenis Hutang Jangka Panjang Dan Dampaknya
P. 2
Kenali 2 Jenis Hutang Jangka Panjang Dan Dampaknya Untuk Usaha
Bagikan Artikel Ini :
Hutang jangka panjang pada dasarnya merupakan kewajiban sebuah perusahaan untuk
membayar pinjaman dengan jatuh tempo lebih dari satu tahun. Jenis hutang ini juga
sering kita kenal dengan nama kewajiban tidak lancar.
Jika Anda ingin melakukan pemekaran dan mengembangkan perusahaan sehingga
membutuhkan dana yang relatif besar, maka Anda dapat memilih jenis pinjaman atau
hutang jangka panjang ini.
Pinjaman jangka panjang dapat menjadi pilihan terbaik Anda karena memiliki jangka
waktu pinjaman lebih lama. Hal ini memungkinkan Anda untuk melakukan usaha terbaik
dengan dana pinjaman tersebut dalam memajukan dan mengembangkan usaha Anda.
Hutang Jangka Panjang dalam Dunia Usaha
Untuk para pelaku usaha, meminjam dana untuk kelangsungan bisnis mereka dapat
dikatakan sebagai sesuatu yang biasa walaupun hal ini kurang baik untuk kesehatan
keuangan usaha mereka. Jenis pinjaman yang umum dipilih untuk mengembangkan
usaha adalah pinjaman jangka panjang.
Jatuh tempo pembayaran jenis pinjaman ini berkisar antara 5 hingga 20 tahun,
tergantung pada kesepakatan pihak peminjam dan pihak yang meminjami.
Contoh pihak yang meminjami sebagai sumber pinjaman antara lain investor, bank dan
perusahaan lain. Dana yang diperoleh dapat digunakan untuk proses produksi,
pemasaran, pengembangan dan riset, biaya operasional dan alat, gaji karyawan dan lain
sebagainya.
Namun, untuk memperoleh pinjaman ini tidaklah mudah karena pihak peminjam harus
memenuhi berbagai persyaratan, salah satunya adalah memiliki jaminan. Bentuk jaminan
untuk hutang jangka panjang bisa berupa aset tidak bergerak misalnya sertifikat
bangunan, Gedung atau tanah.
Mengenal Jenis-Jenis Hutang Jangka Panjang
Sebelum Anda melangkah untuk mempertimbangkan memilih hutang jangka panjang,
ada baiknya Anda kenali terlebih dahulu jenis-jenis hutang jangka panjang sebagai
berikut:
Hutang Hipotek
Merupakan hutang yang timbul karena munculnya dana pendapatan yang berasal dari
hutang dengan menggunakan jaminan harta tetap. Harta tetap atau barang tak bergerak
tersebut bisa berupa sertifikat tanah, rumah, bangunan, Gedung, mesin-mesin,
perlengkapan kantor dan lain-lain.
Aset yang dijadikan jaminan tersebut nantinya dapat disita atau dijual oleh pihak
pemberi pinjaman apabila si peminjam gagal melunasi hutang sesuai dengan waktu yang
sudah disepakati. Hasil dari penjualan aset tersebut akan digunakan untuk melunasi
kekurangan hutang.
Hutang Obligasi
Merupakan salah satu contoh hutang jangka panjang yang populer adalah obligasi yang
merupakan hutang yang didapat dengan cara mengeluarkan surat berharga obligasi.
Contoh dari obligasi antara lain obligasi berjangka, obligasi berseri, obligasi terdaftar,
kupon obligasi dan obligasi terjamin dan tidak terjamin.
Keuntungan Hutang Jangka Panjang