Page 284 - PAI 11 SISWA KM
P. 284

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan
                  untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
                  tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang.
                  Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
                  kaum yang berfikir.” (Q.S. al-Rūm/30: 21).

                      Sedangkan Nabi Muhammad Saw. tentang anjuran menikah bagi yang
                  sudah mampu termaktub dalam Kitab al-Jami’ al-Shahih, juz 3 Nomor 5066
                  disebutkan:

                     ْ  َ  َ  َ  َ ْ  َ ْ  َ  َ َ  ْ  َ َ َ  ُ  ْ  َ َ  َ  َ َ  َ  ْ  َ  ْ  َّ  ْ  َ  ْ  َ
                                         َ
                             د
                   ِ د ب ؼ   ܌ ܖ ܗ   ِ ٞ س ٨ ٥ ا و   ة ٕ ن ُ ܗ   ػ ٓ   ت ُ ٻ د   : ل ا م   د ٣ ز ٣   ٗ ب   ٗ ڌ ڊ ر َ ا   ِ د ب ؼ   ٗ ؼ
                                                                    ِ
                                                                       ِ
                                                                           ِ
                                           َ
                   ُ  َ َ  ً َ  َ  َ  َّ  َ َ  ْ َ  ُ  ّٰ  َّ  َ  ّ  َّ َ َ  َّ ُ  ّٰ  ُ َ  َ  َ َ  ّٰ
                                                                               ْ
                  دڙږ ٧٥ ابابش ُْسو  ِ ٛ۝ۢܗ للا ܌ܖص ۮۣۜےا ػٓ اٚى :ِللا دبؼ لانق ِللا
                     ِ
                                                           ِ
                                                          ِ
                                                   َ
                     َ     َ  َّ  َ  َ ْ َ َ َ  َّ  َ َ  ْ َ  ُ  ّٰ  َّ  َ  ّٰ  ُ  ْ ُ َ  َ  َ َ  َ َ  ً ْ َ
                  ٗٓ بابشَا ڷڼؽٓ ا٣ ُْسو  ِ ٛ۝ۢܗ للا ܌ܖص ِللا لٞسر اۜے لانق ائ܈ش
                   ِ    ِ                َ                َ
                                                                       َ
                   ْ  َ  ْ َ َ  ْ  َ  ْ  ُ َ ْ  َ  َ  َ  ْ  ُّ  َ  ُ َّ َ  ْ َّ َ َ  ْ  َ  َ  َ َ  ْ  َ  َ َ  ْ
                                                   ێ
                   ْ َ   ٗ ٓ و   ج ر ك ُ ِ   ٗ ص ح أ و   ڷ ۃ ب ُ ِ   ض  ؿ أ   ٛ ٙ إ ق   ، ج و ٽ ڂ ٤ ُ ق   ة ء ا ۙ ے ا   ع ا ط ت س ا
                                 ێ
                            ِ
                                                              ِ
                                             ِ
                                                               َ
                                                                                 َ
                                                                                   َ
                                                              ُ ُ َّ َ
                                                                                         َ َ
                                                                       ْ َّ
                                                           َ
                                                                               ْ َ
                                                                                     ْ
                                                        ٌ
                                                                                           ْ
                                      )ىراخۙےا هاور( ءاٹو ۖې ٛٙإق مٞصَاب  ِ ٛ٤ُؽق ػطتٵٴ
                                                                                       ِ
                                                                   ِ ِ
                                                                             ِ
                                                            ِ
                  Artinya: Dari ‘Abdurrahman bin Yazid, ia berkata, aku bersama ‘Alqamah
                  dan Aswad menemui ‘Abdullah, lalu ‘Abdullah berkata kami bersama Nabi
                  Muhammad  saw  sebagai  pemuda  yang  tidak  mempunyai  apa-apa,  maka
                  Rasulullah  saw  berkata  kepada  kami  ”Hai  para  pemuda,  barang  siapa  di
                  antara  kamu  telah  sanggup  menikah,  maka  nikahlah.  Karena  nikah  itu
                  dapat menundukkan mata dan memelihara faraj (kelamin) dan barang siapa
                  tidak sanggup maka hendaklah berpuasa karena puasa itu dapat menjagamu
                  (melemahkan syahwat).” (HR. Al-Bukhāri)
                  3.  Tujuan Pernikahan
                  Seseorang harus memiliki tujuan yang baik ketika akan melakukan
                  pernikahan. Karena tujuan inilah yang akan memengaruhi kehidupan
                  setelah menikah. Tujuan menikah yang baik ialah sebagai berikut:
                  1)  Untuk memperoleh kebahagiaan dan ketenangan           hidup (sakinah).
                      Ketenteraman dan kebahagiaan adalah idaman setiap orang. Menikah
                      merupakan salah satu cara supaya hidup menjadi bahagia  dan tenteram.
                   264   Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas XI
   279   280   281   282   283   284   285   286   287   288   289