Page 14 - Modul Teks Negosiasi - Nurul Hidayah
P. 14

A. Kesantunan Berbahasa Dalam Teks Negosiasi








                                 Kesantunan  dalam  bertutur  sangat  penting  sebab  dapat  menciptakan





                         komunikasi  yang  efektif  antara  penutur  dan  mitra  tutur.  Hal  ini  sejalan




                         dengan  Markhamah  dan  Sabardila  (2009:  153)  bahwa  kesantunan




                         berbahasa pada dasarnya ialah cara penutur di dalam berkomunikasi agar




                         mitra  tutur  tidak  merasa  tertekan,  tersudut,  atau  tersinggung.  Dalam





                         menyusun  atau  menyampaikan  negosiasi,  perlu  diketahui  adanya




                         komunikasi  antara  penutur  dengan  mitra  tutur  sehingga  konteks  tindak




                         tutur  serta  prinsip  kesantunan  sangat  mempengaruhi  kegiatan  negosiasi.




                         Tentunya,  implementasi  yang  diharapkan  agar  peserta  didik  dapat




                         membuat  teks  negosiasi  dengan  bahasa  Indonesia  yang  santun,  dengan




                         budi bahasa halus, dan menjunjung kesopanan untuk menghindari konflik





                         dengan mitra tutur.









                B. Prinsisp Kesantuan Berbahasa






                           Pada hakikatnya prinsip kesantunan merupakan sesuatu yang berkaitan




                       dengan aturan yang mengenai hal-hal yang bersifat estetis, bersifat sosial




                       dan moral seseorang dalam bertindak tutur. Salah satu prinsip kesantunan



                       berbahasa ialah dikemukakan oleh Geoffrey Leech (1983) dalam Pranowo




                       (2012:  122),  ada  tujuh  prinsip  kesantunan  berbahasa  yaitu  (1)  maksim




                       kebijaksanaan  (taks  maxim),  (2)  maksim  kedermawanan  (generosity



                       maxim),  (3)  maksim  pujian,  (4)  maksim  kerendahan  hati,  (5)  maksim




                       kesetujuan, (6) maksim kesimpatian, (7) maksim pertimbangan.










































                                                                                                                                                                                                                14
   9   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19