Page 37 - BIOZINE - Biology & Entrepreneur Magazine
P. 37
BIOZINE
artikel
Eksploitasi Kerang
Raksasa Sampai
Konservasi Gonggong
Oleh Sapariah saturi, mongabay.co.id Tridacna gigas (Kima raksasa)
(Sumber : reeflifesurvey.com)
Di Pulau Enggano, Bengkulu, masyarakat Di Kepulauan Riau, Dinas Perikanan dan
adat setempat menolak eksploitasi kerang Kelautan mengonservasi siput gonggong
kima raksasa (Tridacna gigas) karena khawatir (Strombus canarium), karena makin langka
merusak ekosistem perairan. Namun, dengan dampak dari eksploitasi besar-besaran.
dalih pemanfaatan kerang mati, Dinas Masyarakat pun dilibatkan dalam upaya
Perikanan dan Kelautan setempat memberi konservasi ini.
izin pengusaha mengambil cangkang. Eddiwan, Kepala Bidang Pengelolaan
Dengan mengandalkan izin tersebut, Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Dinas
pengusaha meminta orang mencari kerang Kelautan dan Perikanan Kepri, di Jakarta,
kima di laut. Iskandar Kauno, Koordinator mengatakan, "ada dua wilayah konservasi
Kepala Suku (Pa`abuki) Pulau Enggano, yakni di Lingga dan Bintan, dan menambah di
mengatakan, enam suku menolak keras Tanjung Pinang,” katanya. Menurutnya. “Saat
eksploitasi kerang kima karena mereka ini, sulit menemukan gonggong dengan
mencongkel kerang di antara terumbu karang ukuran besar, jumlah dan ukuran makin
yang hidup hingga merusak terumbu karang. menurun" katanya, karena eksploitasi besar-
Masyarakat mendesak pemerintah besaran.
mencabut izin pengambilan kerang kima
karena jelas merusak perairan Pulau
Enggano. Penolakan masyarakat tersebut
disampaikan kepada camat setempat.
Berdasarkan artikel di atas, kegiatan yang bersifat eksploitasi harus
segera ditangani agar sumber daya alam yang ada di laut tetap terjaga
kelestariannya, menurut anda tindakan apa yang tepat agar tidak terjadi
lagi ekspoitasi terhadap hewan laut dan ekosistem laut tetap terjaga?
33