Page 61 - E-Modul Meneladai Jejak Langkah Ulama yang Mendunia_Neat
P. 61
Hadi, signifikansinya sudah tercantum dalam naskah
sejarah Yunani Kuno yang ditulis pada abad kedua
sebelum Masehi (SM).
Namun, ada pula yang berpendapat lain, bahwa
Hamzah Fansuri dilahirkan di Ayuthia, ibukota lama
kerajaan Siam (thailand). Seperti pendapat Syed
Naguib al-Attas, bahwa keluarganya memang berasal
dari Barus, tetapi dirinya sendiri lahir di Syahr Nawi,
yakni Ayuthia, ibu kota Kerajaan Siam yang berdiri
pada 1350.
Sepanjang hayatnya, Syekh Hamzah Fansuri
tidak hanya fasih berbahasa Melayu, tetapi juga Jawa,
Siam, Hindi, Arab, dan Persia. Bahasa Arab dan Persia
merupakan bahasa penting pada abad ke-16. Saat itu,
di Barus sudah berkembang suatu dialek bahasa
Melayu yang unggul, di samping dialek Malaka dan
56