Page 5 - PASAR INPUT
P. 5

menyiratkan  bahwa  penambahan  unit  tenaga  kerja  justru  menurunkan  output ,  bukan
                        meningkatkannya.  Alasan  dibalik  hal  ini  adalah  menurunnya  produktivitas  marjinal
                        tenaga kerja .Produk marjinal tenaga kerja adalah kemiringan kurva produk total , yaitu
                        fungsi  produksi  yang  diplot  terhadap  penggunaan  tenaga  kerja  untuk  tingkat
                        penggunaan input modal yang tetap.

                        Dalam  teori  pasar  kompetitif  neoklasik  ,  produk  marjinal  tenaga  kerja  sama  dengan
                        upah riil . Dalam model agregat persaingan sempurna, di mana satu barang diproduksi
                        dan  barang  tersebut  digunakan  baik  untuk  konsumsi  maupun  sebagai  barang  modal,
                        produk  marjinal  modal  sama  dengan  tingkat  pengembaliannya  .  Seperti  yang
                        ditunjukkan dalam kontroversi modal Cambridge , proposisi mengenai produk marjinal
                        modal ini secara umum tidak dapat dipertahankan dalam model multi-komoditas yang
                        membedakan modal dan barang konsumsi.

               D. Sewa tanah adalah sistem dimana perjanjian kepada penyewa tanah dan pemilik tanah dalam
               jangka waktu tertentu. Sewa tanah dicetuskan saat tahun 1811 hingga 1816 saat Inggris datang
               ke  Indonesia.  Thomas  Stamford  Raffles  adalah  pencetus  sewa  tanah  saat  ia  menjabat  letnan
               gubernur dan ditugaskan menjalankan pemerintahan Indonesia.

               Raffles memiliki cara untuk meningkatkan ekonomi yaitu mencetuskan sistem sewa  tanah atau
               Land  Rent  System  (landelijk  stelsel),  sistem  ini  berdasarkan  atas  pemikiran  pokok  mengenai
               bahwa  hak  penguasa  sebagai  pemilik  semua  tanah  yang  ada,  atau  dengan  kata  lain  Raffles
               berpendapat bahwa pemerintah adalah pemilik tanah yang sah, sehingga penduduk pada masa itu
               harus menyewa tanah dan membayar pajak secara rutin baik berupa barang maupun uang.

               Pada  zaman  sekarang  batas-batas  tanah  dan  kepemilikan  tanah  sudah  semakin  jelas  dengan
               terbitnya  Undang-  Undang  Pokok  Agraria  (UUPA).  Undang-undang  tersebut  mengatur  batas-
               batas dan  hak-hak tanah warga negara, maka diberikan kepastian hukum kepada para pemilik
               tanah,  dan  diakui  oleh  negara  sehingga  dapat  menghindari  segala  permasalahan  dan  sengketa
               tentang hak milik tanah.
               Bukan hanya rumah, namun tanah juga bisa disewakan. Jika Anda tidak tertarik untuk menyewa
               tanah dan lebih memilih membeli rumah.
   1   2   3   4   5