Page 241 - Antologi Inspiring Lecturer by Paragon
P. 241

Inspiring Lecturer
                                                         Paragon
               memiliki  seseorang  yang  dapat  menjadi  mentor  atau  panutan.

               Disinilah,  diperlukan  adanya  coaching  dalam  pendidikan  formal

               untuk  membentuk  generasi  muda yang berkarakter dan sadar  akan
               minat dan bakat yang mereka miliki. Sehingga, mereka lebih terarah

               dan tidak membuang – buang waktu maupun bakat mereka.

                      Pendidikan formal di Indonesia memang belum menganggap
               bahwa coaching itu penting. Sering kita dapati di tempat pendidikan

               formal  dari  SD,  SMP,  SMA  maupun  Universitas  yang  hanya
               menerapkan counseling, terutama kepada anak – anak yang dianggap

               bermasalah dan memiliki nilai akademik yang buruk. Dan biasanya
               saat  dilakukan  counseling,  fokus  pengajar  atau  pendidik  hanya

               terhadap permasalahan mereka lalu memberikan nasihat. Hal tersebut

               dapat  menyebabkan  anak  –  anak  tersebut  menjadi  kurang  mandiri
               untuk  menyelesaikan permasalahan mereka sendiri.  Ditambah lagi,

               kurangnya  kemampuan  pembelajar  di  Indonesia  untuk  mengenali
               potensi  diri  yang  mereka  miliki,  sehingga  mereka  tidak  dapat

               menggali  lebih  dalam  tentang  kemampuan  mereka  yang  dapat
               menunjukkan versi terbaik dari diri mereka sendiri. Maka, tidak heran

               apabila banyak kita temui di negara kita yang hanya menjadi follower,

               dibandingkan inventor.
                      Coaching berfokus pada masa depan, tujuan atau cita – cita

               yang ingin diraih. Seperti yang kita tahu bahwa minat dan bakat setiap

               manusia itu berbeda, karena setiap manusia terlahir unik. Kita tidak
               dapat hanya menggunakan satu parameter untuk menilai pembelajar,

               seperti menilai dengan nilai akademiknya semata. Sebab, pembelajar
               bukan hanya di dalam kelas dimana penilaiannya tentang siapa  yang



               237 | P a g
               e
   236   237   238   239   240   241   242   243   244   245   246