Page 330 - Antologi Inspiring Lecturer by Paragon
P. 330

Inspiring Lecturer
            Paragon
            Akan  seperti  apa  nanti  program  ini.  Apakah  akan  menyenangkan  atau

            justru  membosankan.  Pertanyaan  yang  dapat  dijawab  dengan

            mengalaminya  langsung.  Saya  ingat  dalam  prasyarat  tersebut  bahwa
            peserta  wajib  hadir  setiap  minggu.  Apabila  satu  kali  tidak  hadir  dalam

            pelatihan maka dianggap gugur. Deg ! wah gak main-main ini ILP, begitu
            batin saya berucap. Maka bisa ditebak, selanjutnya saya melihat kalender

            dan  memberi  tanda  untuk  mengingatkan  saya  jadwal  ‘kuliah’  ILP.

            Seumpama  menanti  akan  datang  waktunya  bertemu  kekasih,  kira-kira
            begitulah perasaan saya menanti ILP dimulai.

                   Perjalanan saya sebagai dosen dimulai di awal tahun ini. Sebuah
            perekrutan  yang  Alhamdulillah  diikuti  dengan  kelulusan  pada  sebuah

            politeknik negeri. Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta. Kata kreatif

            saya garis bawahi tebal-tebal sebab itulah inti dari tempat ini. Maka, saya
            sebagai dosen yang akan menjadi bagian dari tempat itu dituntut untuk

            memiliki  kreatifitas  dalam  pengajarannya.  Pun  juga  melahirkan  sebuah
            karya.  Sebelumnya  memang  saya  pernah  terlibat  dalam  proses  belajar

            mengajar  di  kampus,  sebagai  praktisi,  dosen  tamu,  atau  sekedar
            menyalurkan hobi. Tapi per tahun ini, kata dosen akan melekat menjadi

            sebuah profesi.

                   Saya jadi berfikir, garis tangan- seperti yang saya sebut di awal
            apakah memang mengantarkan saya ke sini. Sebuah pertanyaan muncul

            ‘pemberian’  atau  ‘tantangan’  kah  ini  sebenarnya?.  Sebab  saya  suka
            memberikan  pandangan  tentang  dunia  pendidikan  di  Indonesia  dari

            kacamata social. Miris dan teriris. Pendidikan adalah dasar bagi manusia

            untuk membedakan mana yang benar dan mana yang salah. Pendidikan
            adalah nafas kehidupan. Toh, dari lahir kita sebagai manusia mulai  akrab



                                                                           324
   325   326   327   328   329   330   331   332   333   334   335