Page 69 - Antologi Inspiring Lecturer by Paragon
P. 69
Inspiring Lecturer
Paragon
Re-posisi Dosen dan Mahasiswa/i
Dahulu ketika penulis menjadi mahasiswa, sempat terpikir bahwa
perbedaan antara dosen dengan mahasiswa adalah dosen membaca
buku lebih dahulu dibanding mahasiwanya. Sehingga jika mahasiswa
telah membaca buku yang sama, maka boleh dikatakan tidak ada
bedanya dengan dosennya. Berdasar pemikiran ini maka penulis
berpendapat bahwa tugas seorang dosen tidak sekadar mengajarkan
pengetahuan dari teks-teks keilmuan, namun juga bagaimana seorang
dosen mampu memberi inspirasi kepada peserta didik untuk lebih
berkembang.
Sebagai seorang inspirator, dosen berperan menjadi fasilitator proses
belajar mengajar. Poin ini sejalan dengan konsep merdeka belajar
yang dicanangkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Merdeka
belajar berarti bahwa peserta didik memiliki kewenangan untuk
memilih asupan pengetahuan yang dibutuhkan. Mahasiswa atau
mahasiswi tentu berbeda dengan siswa atau siswi pendidikan dasar
dan menengah. Mereka dapat dianggap telah memiliki bekal
pengetahuan yang, cukup yang menjadi dasar memilih pengetahuan
yang mereka perlukan. Menjadi seorang fasilitator berarti seorang
dosen hanya memberikan stimulan kepada peserta didiknya untuk
kemudian mereka melengkapi apa yang mereka dapat di kelas dari
beragam sumber keilmuan. Dengan kata lain bahwa dosen bukanlah
satu-satunya pemilik otoritas pengetahuan di dalam kelas yang
diajarkan tersebut.
Oleh karena itu, penulis melihat perlunya para pendidik untuk
memposisikan dirinya sebagai mitra dengan para peserta didik.
65 | P a g e