Page 18 - EMODUL GHALIB PENELITIAN
P. 18

Gambar 1.4  Diogo Jota https://www.cricketsoccer.com/

                             Sepak  bola  merupakan  olahraga  yang  sangat  mendunia,  gambar  disamping
                          merupakan sebuah aksi dari bintang ternama didunia persepak bolaan. Ya, ini adalah

                          Diogo  Jota  seorang  pemain  ternama  dari  klub  Liverpool.  Namun  apakah  kamu

                          menyadari  apa  yang  menyebabkan  bola  yang  diam  menjadi  bergerak?  Ananda
                          mungkin sudah mengetahuinya, yaitu gaya. Bola yang diam menjadi bergerak ketika

                          gaya tendangan bekerja pada bola yang menyentuh bola dalam selang waktu tertentu
                          bisa jadi 1 detik atau bahkan kurang dari satu detik. Gaya tendang yang menyentuh

                          bola  dalam  selang  waktu  tertentu  itulah  yang  menyebabkan  bola  dapat  bergerak
                          dalam fisika disebut dengan implus.


                             Impuls (I) merupakan gaya kontak rata-rata F yang bekerja pada suatu benda
                          yang terjadi  dalam  selang  waktu  yang  sangat  singkat  (Δt  ~0).  Berdasarkan

                          gambar di atas, pada bola diberikan gaya sentuh (F) dengan selang waktu (Δt)
                          yang sangat singkat , sehingga menghasilkan efek pada bola tersebut semakin

                          besar. Jika diberikan gaya F yang sama tetapi selang waktu sentuh Δt yang lebih
                          lama  maka  akan  menimbulkan  efek  pada  bola  tersebut  kurang  maksimal

                          dibandingkan pada keadaan pertama. Efek dari pemberian gaya rata-rata F pada

                          suatu benda dalam selang waktu Δt tertentu inilah yang disebut sebagai Impuls
                          (I). Dan berdasarkan analisa gambar di atas dapat disimpulkan bhwa :


                                                                                         F ~ I

                                                           dan


                                                               
                                                        F ~


                                                          F=
                                                                
                                                                       I = F . ∆  
                          Sehinga diperoleh :

                                                                                   atau

                                                      I = F. (t2-t1)



                                                         12
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23