Page 207 - My FlipBook
P. 207

Isu-Isu Keummatan, Kebangsaan, dan Kemanusiaan Universal


               harus tetap melihat kepada maslahat tanpa menyimpangi aturan hukum. Ada

               dua peristiwa yang pantas dijadikan pelajaran.


                     Pertama, ketika zaman Rosululloh Saw akan menghukum rajam bagi

               wanita  yang  berzina  dan  ketika  diketahui  sedang  hamil,  maka  Rosul  Saw
               menunda eksekusi sampai melahirkan. Setelah melahirkan eksekusi ditunda

               kembali sampai habis masa menyusui; hukuman baru dilaksanakan setelah
                                    74
               habis masa menyusui .

                     Kedua, dilakukan oleh Umar bin Khotab r.a. yaitu ketika ada warga yang

               mencuri.  Secara  hukum  apapun  alasannya  orang  mencuri  harus  dihukum,

               karena tidak dikenal alasan pembebas. Tetapi setelah diketahui bahwa orang
               tersebut melakukan pencurian disebabkan keadaan lapar, Amirul Mukminin

               tidak  memberikan  hukuman  malahan  menyalahkan  masyarakat  yang
                                                    75
               menimbulkan kepadaan lapar tersebut . Dengan demikian pemegang otoritas
               pelaksana hukum bukan suatu institusi yang harus melepaskan diri dari rasa

               keadilan dan maslahat  karena tetap harus mempertimbangkan keadilan dan
               kemaslahatan.


                     Dalam bidang pemerintahan keharusan untuk taat kepada ulil amri lebih

               mudah  mengukurnya  baik  secara  objektif  maupun  subjektif  karena  banyak
               unsur dan parameter yang dapat digunakan selain prinsip utama yang  telah

               disebutkan diatas. Ketaatan kepada ulil amri bidang publik ini ada batasnya,

               bahkan seseorang yang sedang berkedudukan sebagai ulil amri dan ia telah
               menyimpang  dari  syariat  Islam,  ia  harus  diganti.  Pernyataan  harus







           74  Hadis
           75  Lihat,




                                                                                       195
   202   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212