Page 89 - SIMULASI E-MODUL_Neat
P. 89

Gaya ilustrasi grafis ini ditemukan secara tidak sengaja. Wheda awalnya mengalami

               kesulitan membuat ilustrasi dari acuan foto asli yang memiliki tingkat kesulitan yang cukup

               tinggi, terutama menyangkut kesesuaian warna kulit dan kehalusan goresan. Untuk mengatasi
               hal  tersebut,  Wedha  mulai  membuat  garis-garis  desain  tegas  yang  kemudian  diisi  dengan

               warna-warna dari acuan foto yang sulit tadi. Hal tersebut jadi lebih mudah dan ilustrasinya pun
               masih mudah dikenali. Wedha pada awalnya tidak menduga bila teknik yang diciptakannya

               bernilai seni, mengingat teknik tersebut dilakukannya karena saat itu (sekitar tahun 90-an) daya

               penglihatan dan tingkat akurasinya telah menurun karena faktor usia.
                       Sampai akhirnya ada seorang bernama Gumelar, Ketua Jurusan Desain Komunikasi

               Visual  Universitas Multimedia Nusantara yang terkagum-kagum  dengan karya Wedha dan
               berupaya  menyebarluaskan  aliran  seni  ini  ke  seluruh  Indonesia.  Alhasil,  di  berbagai  kota,

               sekarang ini sudah terbentuk komunitas seni yang menggilai teknik WPAP. Popularitas WPAP
               di Indonesia menjadikan teknik ini disebut oleh sebagian kalangan sebagai aliran wedhaisme.

                       Kini, komunitas WPAP telah marak dan besar. Beragam tutorial pun mudah dijumpai

               di  youtube,  facebook,  dan  media  sosial  lainnya.  Terima  kasih,  Pak  Wedha  selaku  Bapak
               Ilustrasi Indonesia. Jasamu takkan kami lupakan! Good Job Indonesia!


               B.  Hal yang Perlu diperhatikan dalam Pembuatan WPAP

                   1.  Cari Sumber Foto yang Menguntungkan

                          Seperti foto yang 3/4 menghadap depan. Karena di pose seperti itu batang hidung
                   dan tulang rahang terbentuk dengan jelas, jadinya kemiripan lebih mudah di dapatkan.

                   Hindari  foto  dengan  objek  seperti  rambut  panjang,  objek  brewokan  karena  akan
                   menyulitkan saat baru belajar.

                   2.  Fokus Foto Wajah Manusia
                          Memfacet seluruh badan lebih sulit daripada hanya wajahnya saja. Buat diri anda

                   nyaman  dan  terampil  terlebih  dahulu  dengan  membuat  wajah,  setelah  itu  silahkan

                   kembangkan.  Facet  (bidang)  di  WPAP  terbentuk  berdasarkan  struktur  tulang,  otot  dan
                   anatomi  wajah  atau  tubuh  objek,  dengan  memperhatikan  intensitas  kekuatan  warnanya

                   (gelap atau terang objek).
                   3.  Fokus T Area

                          Umumnya kemiripan objek di dapat dari ‘T area”. Yang meliputi area mata, hidung
                   dan bibir. Fokus ke T Area itu penting tapi bukan yang terpenting.





                                                           73
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94