Page 39 - Buku Paket Kelas 4 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
P. 39

        2. Kisah Tuwon yang Lugu
Adalah seorang anak penggembala sapi bernama Tuwon. Ia buta huruf, tetapi tidak pernah berbuat dosa atau berpikiran jahat. Ia biasanya menggembalakan sapi-sapinya di pinggir hutan sepanjang hari dan baru kembali pulang di waktu malam.
Pada suatu hari, seorang pendeta datang ketempat ia menggambar. Pendeta itu mandi di sungai dan kemudian duduk di tepi sungai melakukan Pranayama.
Tuwon memperhatikan perbuatan pendeta itu dengan penuh rasa ingin tahu. Setelah pendeta selesai melaksanakan puja dan akan pergi,
Tuwon memegang kaki pendeta itu lalu bertanya: “Apakah yang anda lalukan?”
“Aku melakukan puja kepada Tuhan” Jawab Pendeta.
 Tuwon : Pendeta :
Tuwon : Pendeta :
Tuwon :
Pendeta : Tuwon : Pendeta :
Tuwon :
“Apa arti puja itu pendeta yang suci?”
“Puja adalah memuji Tuhan dengan berulang kali mengucapkan mantra Gayatri”.
“Apa itu mantra Gayatri?”
“Kau anak buta huruf. Engkau tidak dapat mengerti semuanya ini. Jangan banyak tanya, kamu tidak akan bisa mengerti. Saya mau pergi”.
“Baiklah, yang mulia, anda dapat pergi, tetapi katakan pada saya tentang satu hal”.
Sumber: https://www.google.co.id/?es pv=2#tbm=isch&q=hare+krishna+mv
ement
Gambar 3.11 Kresna salah satu Avatara Tuhan ke-8
“Apa yang engkau mau tahu?”
“ Mengapa anda menutup hidung anda ketika melakukan puja?”
“Dengan menutup hidung, jalan nafas akan berhenti dan pikiran terkonsentrasi, dengan konsentrasi orang bisa melihat Narayana”.
“Baiklah, sekarang anda dapat pergi”.
Pendeta itupun lalu pergi. Tuwon menganggap pendeta itu sebagai gurunya. Ia lalu mandi di sungai dan duduk, menutup hidung dengan jari- jarinya meniru apa yang telah dilakukan oleh pendeta gurunya itu. Semenit kemudian ia mulai berpikir :
 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
35
        








































































   37   38   39   40   41