Page 81 - Buku Paket Kelas 4 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
P. 81
prasasti yang berangka tahun 944, dalam prasasti yang dikeluarkan Raja Marakata berisi kata-kata sumpah (Sapata), yang menyebutkan nama Dewa- Dewa Hindu.
Kemudian Marakata diganti oleh Anak Wungsu yang memerintah tahun 971-999 Saka atau tahun 1049-1077 Masehi, beliau banyak mengeluarkan prasasti. Prasasti-prasasti peninggalan Raja Anak Wungsu berjumlah 22 prasasti.
Dalam penulisan prasasti ada disebutkan
sebagai saksinya adalah para pegawai tinggi dan
para pendeta Shiwa dan Buddha. Dalam prasasti
yang dikeluarkan pada tahun 993 Saka, disebutkan pada sapatannya “Untuk Hyang Anggasti Maharsi dan para Dewa yang lainnya”pada zaman pemerintahan Anak Wungsu rakyat Bali mengalami ketentraman dan kemakmuran.
Raja yang terakhir yang memerintah di Bali adalah Raja Paduka Sri Astasura Bhumi Banten yang memerintah tahun 1252 Saka. Beliau dikenal dengan Raja Bedaulu. Setelah 6 tahun pemerintahannya, yaitu pada tahun 1265 Saka Gajah Mada datang ke Bali dan menaklukkan kerajaan Bali pada masa itu. Pemerintahan di Bali digantikan oleh raja-raja yang dikirim dari Majapahit, raja yang pertama memerintah Bali yang dikirim dari Majapahit adalah Raja Krisna Kepakisan.
Pusat pemerintahan yang pada mulanya di Desa Samprangan dipindahkan keGelgel. PadazamanpemerintahanDalemWaturenggongdidampingioleh Purohita yang bernama Dang Hyang Nirartha. Pendeta ini terkenal dengan usahanya menata kembali keagamaan di Bali, yakni agama Hindu.
Diskusi dengan Orang tua
Diskusikan dengan orang tua di rumah.
1. Uraikan sejarah perkembangan agama Hindu di Indonesia.
2. Jelaskan bagaimana keruntuhan agama Hindu di Indonesia.
Jawab:
Sumber: www.id.wikipedia.org Gambar 6.10 Prasasti Blanjong
Nilai
Hari/Tanggal
Paraf/Tanda tangan
Orang tua
Guru
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
77