Page 25 - Buku Paket Kelas 8 Pendidikan Agama Hindu dan Budi pekerti
P. 25
Artinya:
Diantara semua makhluk, hanya manusia sajalah yang dapat melaksanakan dan membedakan perbuatan yang baik maupun perbuatan yang buruk, melebur perbuatan buruk menjadi baik itulah tujuan hidup manusia.
Berdasarkan sloka di atas jelas memberikan penegasan kepada kita bahwa menjadi manusia sangatlah beruntung, karena lahir menjadi manusia dapat melebur perbuatan buruk dengan melakukan perbuatan baik, dengan menggunakan akal yang diberikan oleh Sang Hyang Widhi. Namun, manusia sering dipengaruhi hal yang dapat menimbulkan perilaku yang kurang baik. Dalam pustaka suci Slokantara dinyatakan manusia mengalami kegelapan atau awidya. Slokantara menyebutkan ada tiga sumber kemabukan, yaitu: minuman keras, kepandaian, dan kekayaan. Hal ini disebutkan dalam sloka 21 seperti berikut.
Sura saraswati laksmi, Ityata madakaranam, Mada yanti na cetamsi, Sa eva puroso matah.
Kalinganya, ikang amuraha wero ring dadi wwang, tiga lwirnya, ndya ta, sura ngaranya twak, saraswati ngaranira sanghyang aji, laksmi ngaran ira kasugihan, mas pirak, ika ta karana ning wero munggwing citta, kunang yan hana wwang tan kataman wero dening twak, de ning bisanyangaji, dening kasugihan mas piraknya, yeka purusa ngaranya, yan hana wwang mangkana, byakta kinahyunaning rat, ling sang hyang aji. (Slokantara 21)
Artinya:
Keterangannya, yang menyebabkan orang menjadi mabuk, tiga macamnya yakni Sura yaitu tuak, Saraswati yaitu pengetahuan, Laksmi yaitu kekayaan seperti emas dan perak. Itulah yang
Pendidikan Agama Hindu | 19