Page 50 - Buku Paket Kelas 8 Pendidikan Agama Hindu dan Budi pekerti
P. 50
44 | Kelas VIII
Dalam pustaka suci Bhagavad-gītā XVII.12, dinyatakan sebagai berikut.
abhisandhāya tu phalam dambhārtham api caiva yat, ijyate bharata-śrestha tam yajñam viddhi rājasam.
Artinya:
Tetapi hendaknya engkau mengetahui bahwa korban suci yang dilakukan demi keuntungan material, atau demi rasa bangga adalah korban suci yang bersifat nafsu, wahai yang paling utama di antara para bharata.
Dalam pustaka suci Bhagavad-gītā XVII.18, dinyatakan sebagai berikut.
satkāra-māna-pūjārtham tapo dambhena caiva yat, kriyate tad iha proktam rājasam calam adhruvam.
Artinya:
Pertapaan yang dilakukan berdasarkan rasa bangga untuk memeroleh pujian, penghormatan, dan pujaan disebut pertapaan dalam sifat nafsu.
Dalam pustaka suci Bhagavad-gītā XVII.21, dinyatakan sebagai berikut.
yat tu pratyupakārārtham phalam uddiśya vā punah, dīyate ca pariklistam tad dānam rājasam smrtam.
Artinya:
Tetapi sumbangan yang diberikan dengan mengharapkan pamrih, atau dengan keinginan untuk memeroleh hasil atau pahala, atau dengan rasa kesal, dikatakan sebagai kedermawanan dalam sifat nafsu.
Terjemahan sloka-sloka di atas menjelaskan bahwa, ciri- ciri guna rajas seperti memakan makanan yang Rajasika, melaksanakan Yajña dengan harapan mendapatkan hasil,