Page 52 - Buku Paket Kelas 8 Pendidikan Agama Hindu dan Budi pekerti
P. 52
46 | Kelas VIII
Dalam pustaka suci Bhagavad-gītā XVII.13, dinyatakan sebagai berikut.
vidhi-hīnam asrstānnam mantra-hīnam adaksinam, śraddhā-virahitam yajñam tāmasam paricaksate.
Artinya:
Korban suci apa pun yang dilakukan tanpa mempedulikan petunjuk kitab suci, tanpa membagikan prasadam (makanan rohani), tanpa mengucapkan mantram-mantram veda, tanpa memberi sumbangan kepada para pendeta, dan tanpa kepercayaan dianggap korban suci kebodohan.
Dalam pustaka suci Bhagavad-gītā XVII.19, dinyatakan sebagai berikut.
mūdha-grāhenātmano yat pīdayā kriyate tāpah, parasyotsādanārtham vā tat tāmasam udāhrtam.
Artinya:
Pertapaan yang dilakukan berdasarkan kebodohan, dengan menyiksa diri, atau untuk menghancurkan atau menyakiti orang lain dikatakan sebagai pertapaan dalam sifat kebodohan.
Dalam pustaka suci Bhagavad-gītā XVII.22, dinyatakan sebagai berikut.
adeśa-kāle yad dānam apātrebhyaś ca dīyate asat-krtam avajñatam tat tāmasam udāhrtam.
Artinya:
Sumbangan-sumbangan yang diberikan di tempat yang tidak suci, pada waktu yang tidak suci, kepada orang yang tidak patut menerimanya, atau tanpa perhatian dan rasa hormat yang benar dikatakan sebagai sumbangan dalam sifat kebodohan.