Page 135 - Buku Paket Kelas 6 Agama Buddha
P. 135

  Ajaran Buddha
Nibbana
Setiap agama mempunyai tujuan akhir yang tertinggi. Ajaran agama Buddha juga memiliki tujuan akhir. Tujuan akhir umat Buddha berbeda dengan agama-agama yang lain.
A. Pengertian
Proses kelahiran dan kematian makhluk hidup berlangsung terus tanpa henti sampai proses ini dibelokkan ke Nibbanadhatu yang merupakan tujuan akhir umat Buddha. Istilah Pali “nibbana“ berasal dari kata ni dan vana. Ni merupakan partikel negatif, sedang vana berarti nafsu atau keinginan. Disebut nibbana, karena terbebas dari nafsu yang disebut vana, keinginan. Secara harfiah, nibbana berarti terbebas dari kemelekatan. Nibbana dapat juga diartikan sebagai padamnya sifat-sifat serakah, benci, dan bodoh.
Simaklah percakapan berikut ini!
Pada waktu itu Bhikkhu Sāriputta dan sahabatnya yang bernama Jambukhādaka bercakap-cakap di kota Magadha di Nālakagāma. Dengan ucapan yang sopan Jambukhadaka bertanya kepada Bhikkhu Sariputta sebagai berikut:
  Jambukhadaka
Sariputta
Jambukhadaka
Sariputta Jambukhadaka
Sariputta
: “Sahabat Sāriputta, dikatakan, ‘nibbāna, nibbāna.’ apakah nibbāna itu?”
: “Hancurnya nafsu, hancurnya kebencian, hancurnya kebodohan ini, Sahabat, adalah yang disebut nibbāna.”
: “Tetapi, sahabat, adakah jalan, adakah cara untuk mencapai nibbāna ini?”
: “Ada jalan, sahabat, ada cara untuk mencapai nibbāna ini.”
:“Dan apakah, Sahabat, jalan itu, apakah cara untuk mencapai
nibbāna ini?”
: “Adalah, sahabat, Jalan Mulia Berunsur Delapan; yaitu, pandangan benar, kehendak benar, ucapan benar, perbuatan benar, penghidupan benar, usaha benar, perhatian benar, konsentrasi benar. Ini adalah jalan, sahabat, ini adalah cara untuk mencapai nibbāna.”
Jambhukadaka
(Sumber: Samyuta Nikaya 38: 1 ; Bab IV 251 – 52)
: “Jalan yang bagus, sahabat, cara yang bagus untuk mencapai Nibbāna ini. Dan ini cukup, Sahabat Sāriputta, untuk ditekuni.”
  Agama Buddha dan Budi Pekerti 129












































































   133   134   135   136   137