Page 70 - E-Modul Perancangan Perkerasan Jalan_M. Fathan Hidayat
P. 70
Dari proses persiapan benda uji sampai pemeriksaan dengan alat
Marshall, diperoleh data-data sebagai berikut :
1) Kadar aspal, dinyatakan dalam bilangan desimal satu angka dibelakang
koma.
2) Berat volume, dinyatakan dalam ton/m³
3) Stabilitas. dinyatakan dalam bilangan bulat. Stabilitas menunjukkan
kekuatan, ketahanan terhadap terjadinya alur (ruting).
4) Kelelehan plastis (flow), dinyatakan dalam mm. Flow menunjukkan tingkat
kelenturan atau kegetasan campuran beton aspal.
5) Hasil bagi marshall (Marshall quotient), merupakan indikator kelenturan
yang potensial terhadap keretakan. Akan menunjukkan angka getas kalau
lebih dari 400 kg/mm, dan terlalu lentur kalau kurang dari 200 kg/mm,
idealnya kalau berada diantara angka angka tersebut. (dinyatakan dalam
kN/mm).
6) VIM (Void in Mix, atau sering disingkat dengan ‘voids’), persen rongga
dalam campuran, dinyatakan dalam bilangan desimal satu angka
dibelakang koma. VIM merupakan indikator dari durabilitas, kemungkinan
bleeding.
7) VMA (Void in Mineral Aggregate), persen rongga terhadap agregat,
dinyatakan dalam bilangan bulat. VMA bersama dengan VIM merupakan
indikator dari durabilitas.
8) Penyerapan aspal, persen terhadap berat campuran, sehingga diperoleh
gambaran berapa kadar aspal efektifnya.
9) Kadar aspal efektif, dinyatakan dalam bilangan desimal satu angka
dibelakang koma.
10) Tebal lapisan aspal (asphalt lm), dinyatakan dalam mm. Film aspal
merupakan petunjuk tentang sifat durabilitas campuran.
50 E-Modul Perancangan Perkerasan Jalan