Page 5 - LKPD AK KEU PIUTANG_Neat
P. 5
Sebagai tambahan Zaki Badriwan (2000:124) mengklasifikasikan lagi piutang dalam
beberapa judul sebagai berikut:
1) Piutang dagang usaha
2) Piutang bukan dagang
3) Piutang penghasilan
Dari pendapat yang dikemukakan diatas, maka dapat dismpulkan bahwa piutang pada garis
besarnya dapat digolongkan menjadi piutang dagang atau piutang usaha dan piutang non
dagang atau piutang lain-lain. Piutang dagang atau disebut juga piutang usaha, adalah
piutang yang timbul akibat transaksi penjualan secara kredit dalam rangka kegiatan usaha
perushaan. Sedangkan piutang non dagang ayau piutang lain-lain adalah piutang yang timbul
bukan dari transaksi penjualan barang dagangan, jasa dan diluar kegiatan usaha perusahaan
misalnya piutang yang timbul dari adanya penjualan secara kredit atas aktiva perusahaan
yang sudah tidak produktif lagi. Dalam penelitian ini yang dibahas adalah piutang usaha atau
piutang dagang.
B. Timbulnya Piutang
1) Penjualan barang/jasa
Jika perusahaan menjual jasa secara kredit, misalkan perusahaan pada tanggal 5 Januari
2006 telah menjual jasa sebesar Rp 5.000.000,00. Karena perusahaan sudah menyerahkan
jasa, maka perusahaan dapat mengakui piutang dan pendapatan jasa dengan membuat jurnal
sebagai berikut:
Tgl. Akun Debet Kredit
2014 Piutang Usaha Rp 5.000.000
Jan 5 Pendapatan Usaha Rp 5.000.000
2) Pemberian Pinjaman
Piutang juga dapat timbul karena perusahaan memberi pinjaman uang pada perusahaan
lain. Misalnya pada tanggal 15 Januari 2006 PT Angkasa Pura II telah memberi pinjaman
kepada pegawai sebesar Rp 500.000,00 maka jurnal yang dibuat oleh perusahaan adalah: