Page 27 - e-modul SKI kelas VIII
P. 27
Rangkuman
Dinasti Abbasiyah berdiri pada tahun 132 H / 750 M setelah
berhasil menggulingkan Dinasti Umayyah melalui gerakan revolusi
yang dipimpin oleh Abu Muslim al-Khurasani. Pendirinya adalah Abu
al-‘Abbas as-Saffah, keturunan dari Abbas bin Abdul Muthalib,
paman Nabi Muhammad saw. Dinasti ini memindahkan pusat
pemerintahan ke Baghdad yang kemudian berkembang menjadi pusat
ilmu pengetahuan dan peradaban Islam. Dukungan datang dari kaum
Syiah, Mawali (non-Arab), dan penduduk Khurasan.
Silsilah Dinasti Abbasiyah berasal dari Abbas bin Abdul Muthalib,
kemudian dilanjutkan oleh anak keturunannya seperti Abdullah bin
Abbas, Ali bin Abdullah, Muhammad bin Ali, Ibrahim al-Imam,
hingga Abu al-‘Abbas as-Saffah sebagai khalifah pertama. Total ada
37 khalifah yang memerintah dalam dinasti ini, dari tahun 750 M
hingga 1258 M. Beberapa khalifah terkenal antara lain Abu al-‘Abbas
as-Saffah, Abu Ja'far al-Manshur yang mendirikan kota Baghdad,
Harun ar-Rasyid yang memimpin pada masa keemasan Islam, al-
Ma’mun yang mendukung perkembangan ilmu pengetahuan, hingga
al-Musta’shim sebagai khalifah terakhir yang wafat dalam serangan
Mongol.
Dari sejarah berdirinya Dinasti Abbasiyah, terdapat beberapa
hikmah yang dapat diambil. Di antaranya adalah pentingnya keadilan
dalam kepemimpinan, peran ilmu pengetahuan dalam membangun
peradaban, arti penting persatuan umat, keterlibatan bangsa non-Arab
dalam pemerintahan, serta pelajaran bahwa kejayaan tidak abadi dan
harus dijaga dengan nilai-nilai Islam yang kuat.