Page 16 - PAH 7.3
P. 16
Mantra di atas selaras dengan slogan “Selunglung Sabayantaka” yaitu
berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Begitulah nilai-nilai tatanan
agama Hindu memandang nilai persatuan. Persatuan dipandang sebagai rasa
kebersamaan dalam suka maupun duka. Kebersamaan dalam menjalani berat
ringan suatu keadaan. Persatuan berarti persaudaraan. Bersatu dalam cipta,
rasa, dan karsa. Persatuan juga dipandang sebagai sistem yang komponen-
komponennya menjadi kesatuan yang utuh, masing-masing komponen
saling mendukung satu sama lain dalam mencapai tujuan bersama dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
Selain itu, terdapat akar pohon beringin yang diibaratkan sebagai semua
suku di Indonesia. Meskipun terdapat banyak cabang akar tetapi akar-akar
tersebut tetaplah bersatu untuk membangun pohon beringin agar tetap
berdiri tegak. Meskipun di Indonesia terdapat berbagai suku dan budaya,
namun persatuan tetap dijunjung tinggi agar Indonesia dapat berdiri kokoh
sebagai negara kesatuan.
Pada sila ketiga ini terdapat beberapa nilai yang terkandung sebagai
berikut.
• Menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
• Cinta kepada tanah air Indonesia.
• Mengutamakan persatuan dan kesatuan daripada kepentingan pribadi.
• Memperjuangkan nama harum bangsa Indonesia.
• Berjiwa patriotisme dimanapun berada.
d. Sila 4: Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebikjasanaan
dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebikjasanaan dalam per mu-
syawaratan/perwakilan termaktub dalam kitab Rg Veda Mandala X, Sukta
191. Mantra 3 berikut.
”Sam̄no mantrah samitih sam̄ni sam̄nam manah saha cittameṣ̄m,
Sam̄nam mantramabhi mantraye vah sam̄nena vo haviṣ̄ juhomi.”
70 | Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti untuk SMP Kelas VII