Page 24 - E-BOOK MIKROPLASTIK PDF (2)
P. 24
akumulasi dari hasil fragmentasi sisa sampah plastik jenis sekunder pada lingkungan air
(Andrady, 2011). Menurut Purta (2021) mikroplastik yang berada dilaut adalah akibat
adanya proses pembuangan sampah yang tidak seharusnya pada badan air, daerah pesisir
dan lingkungan laut. Sampah paling dominan masuk ke badan air adalah jenis sampah
plastik yang memiliki umur untuk terdegradasi sangat lama (Jambeck et al, 2015).
Plastik adalah bahan yang memberikan manfaat sosial yang sangat besar dengan
produksi global saat ini melebihi 320 juta ton pertahun, 40% diantaranya digunakan
sebagai plastik kemasan satu kali pakai dan menghasilkan sampah plastik. Proporsi sampah
plastik yang dihasilkan setiap tahun akan terakumulasi dan bertahan dilingkungan laut
sehingga sekitar 250 milyar ton pertahun pada tahun 2025. Berdasarkan hasil penelitian
yang dilakukan di pantai Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat dapat dilihat
bahwa sampah plastik mengambang dilaut terbuka (Gambar 1.1). Sampah plastik tersebut
berasal dari pemukiman penduduk yang berada di daerah pesisir. Puing-puing sampah
plastik yang berasal dari pemukiman penduduk tersebut, akan terpapar sinar ultraviolet dari
matahari yang mengkatalisis foto-oksidasi plastik yang menyebabkan plastik menjadi
rapuh dan dikombinasikan dengan paparan angin, aksi gelombang serta abrasi sehingga
fragmen plastik terdegradasi menjadi partikel-partikel plastik atau disebut dengan
mikroplastik yang berukuran < 5 mm. (Wright & Kelly, 2017).
Gambar 3.1. Pencemaran Air Laut di Kecamatan Brandan Barat
(Sumber : Dok. Pribadi)
23
Pencemaran Mikroplastik Pada Ikan