Page 41 - ALAT OPTIK
P. 41
Bagian 2: Simulasi Miopi (Rabun Jauh)
Persiapan alat:
a. Tetap gunakan lensa cembung yang sama. Geser sumber
cahaya lebih dekat ke lensa, misalnya menjadi 10-15 cm dari
lensa.
b. Amati apa yang terjadi pada bayangan. Biasanya bayangan
akan terbentuk lebih jauh dari retina (kertas putih).
Pengamatan:
Bayangan yang terbentuk akan berada lebih jauh dari retina,
menyerupai mata yang mengalami miopi (rabun jauh), di mana
bayangan terbentuk di depan retina.
Simulasi koreksi miopi:
a. Tambahkan lensa cekung di depan lensa cembung. Amati
apakah bayangan yang terbentuk kembali jatuh tepat pada
retina (kertas putih).
b. Diskusikan bagaimana lensa cekung membantu mengoreksi
rabun jauh dengan memindahkan bayangan kembali ke
retina.
Bagian 3: Simulasi Hipermetropi (Rabun Dekat)
Persiapan alat:
a. Geser sumber cahaya menjauh dari lensa cembung, misalnya
menjadi 30-35 cm.
b. Amati posisi bayangan yang terbentuk. Biasanya, bayangan
akan terbentuk di belakang retina (kertas putih), menirukan
mata yang mengalami hipermetropi (rabun dekat).
Pengamatan:
Diskusikan bagaimana bayangan terbentuk di belakang retina
pada kondisi hipermetropi.
Simulasi koreksi hipermetropi:
38

