Page 21 - 185040116 Wulan Nutriana (Bahan Ajar Media)
P. 21

tubuh,  menyebabkan  penyakit autoimun (autoimmune disease). Hilangnya toleransi-diri
                ini dapat hadir dalam berbagai bentuk. Dalam eritematosus lupus sistemik (systemic lupus

                erythematosus), sering disebut lupus, sistem kekebalan menghasilkan menyerang histon dan
                DNA  yang  dilepaskan  melalui  pemecahan  normal  sel-sel  tubuh.  Antibodi-antibodi  yang

                reaktif  terhadap  diri  sendiri  ini  menyebabkan  ruam-ruam  kulit,  demam,  artritis,  dan

                gangguan  ginjal.  Penyakit  autoimun  yang  diperantarai  antibodi  lainnya,  artritis  rematoid
                (rheumatoid arthritis). Menyebabkan kerusakan dan inflamasi yang menyakitkan di kartilago

                dan  tulang-tulang  persendian  (Gambar  2.11).  Pada  diabetes  melitus  Tipe  1,  sel-sel  beta
                penghasil  insulin  di  pankreas  merupakan  target  dari  sel  T  sitotoksik  autoimun.  Gangguan

                saraf kronis yang paling umum di negara-negara maju adalah penyakit autoimun-sklerosis
                multipel  (multiple  sclerosis).  Pada  penyakit  ini,  sel-sel  T  menembus  sistem  saraf  pusat,

                sehingga menyebabkan penghancuran selubung mielin yang mengelilingi bagian-bagian dari

                banyak neuron.





















                                                   Sumber: www.academia.edu
                          Gambar 2.11 Pindaian sinar X tangan yang cacat akibat artritis rematoid

                   Jenis  kelamin,  genetika,  dan  lingkungan  semuanya  memengaruhi  kerentanan  seseorang

                terhadap gangguan autoimun. Misalnya, anggota keluarga tertentu menunjukkan kerentanan
                yang  lebih  tinggi  terhadap  gangguan  autoimun  tertentu.  Selain  itu,  banyak  penyakit

                autoimun  yang  lebih  sering  memengaruhi  perempuan  daripada  laki-laki.  Perempuan
                memiliki  kemungkinan  dua  sampai  tiga  kali  lebih  besar  menderita  sklerosis  multipel  dan

                artritis rematoid daripada laki-laki dan sembilan kali lebih mungkin mengidap lupus. Telah
                ada  kemajuan  yang  penting  di  bidang  penelitian  autoimunitas.  Misalnya,  kini  kita  tahu

                bahwa sel-sel T regulator biasanya membantu mencegah serangan oleh limfosit yang reaktif

                terhadap diri sendiri yang masih fungsional pada orang dewasa. Meskipun demikian, masih

                banyak yang perlu dipelajari tentang gangguan-gangguan yang sering berakibat buruk ini.
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26