Page 18 - E-Modul Gelombang Bunyi
P. 18

(refleksi), dapat dibiaskan (refraksi), dapat dilenturkan (difraksi), dan dapat dipadukan

                    (interferensi)  (Pujianto, Sururi, Chasanah, & Abadi, 2016).
                    a.  Pemantulan Gelombang Bunyi (Refleksi)

                           Gelombang  bunyi  dipantulkan  jika  mengenai  bidang  pantul  yang  keras.  Jenis
                       pemantulan bunyi ada dua  yaitu gema dan gaung. Gema adalah pemantulan bunyi

                       yang  terjadi  setelah  bunyi  asli.  Sementara  gaung  adalah  pemantulan  bunyi  yang

                       terjadi sebelum bunyi asli habis. Pada gaung akan terjadi tumpang tindih antara bunyi
                       asli dan bunyi pantul sehingga bunyi menjadi tidak jelas.

                    b.  Pembiasan Gelombang Bunyi (Refraksi)
                           Gelombang  bunyi  akan  dibiaskan/dibelokkan  ketika  melalui  dua  medium  yang

                       berbeda kerapatannya. Perbedaan kerapatan akan berpengaruh pada perbedaan cepat

                       rambat gelombang dalam medium.
                    c.  Pelenturan Gelombang Bunyi (Difraksi)

                           Ketika  gelombang  bunyi  merambat  ke  segala  arah  akan  berbentuk  lingkaran-
                       lingkaran  yang  disebut  muka  gelombang.  Jika  muka  gelombang  membentur  celah

                       sempit, gelombang akan dilenturkan sehingga tetap mampu melewati celah tersebut.
                       Difraksi ini yang menjadi alasan kita masih mampu mendengar percakapan seseorang

                       di ruang yang berbeda dengan kita karena adanya gelombang yang menembus celah-

                       celah kecil ruangan.
                    d.  Pemaduan Gelombang Bunyi (Interferensi)

                           Prinsip  interferensi  berawal  dari  superposisi  gelombang.  Proses  interferensi
                       adalah  pemaduan  dua  atau  lebih  gelombang  yang  akan  menghasilkan  gelombang

                       baru yang sifatnya perpaduan dari gelombang penyusunnya. Interferensi gelombang

                       bunyi dapat dengan mudah diobservasi pada gitar. Bunyi yang dihasilkan setiap senar
                       gitar yang dipetik akan berbeda dengan ketika memetik senar secara bersamaan.


                3.  Cepat Rambat Gelombang Bunyi

                    Cepat  rambat  gelombang  bunyi  tidak bergantung pada tekanan udara. Jadi  jika terjadi

                    perubahan tekanan udara, cepat rambat bunyi tidak berubah. Cepat rambat gelombang
                    bunyi  bergantung  pada  suhu.  Semakin  tinggi  suhu  udara,  semakin  besar  cepat

                    perambatan  bunyi.  Di  daerah  pegunungan,  cepat  rambat  bunyi  lebih  lambat  daripada
                    cepat  rambat bunyi di kawasan pantai. Di udara, cepat rambat bunyi bergantung pada

                    jenis partikel yang membentuk udara tersebut. Persamaannya cepat rambat bunyi dapat
                    dihitung menggunakan persamaan berikut  (Pujianto, Sururi, Chasanah, & Abadi, 2016).



                                                                                                            11
   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22   23