Page 10 - E-MODUL PENDIDIKAN SEJARAH AGRESI MILITER BELANDA II DI LAMPUNG
P. 10

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1




                                               AGRESI MILITER I






                      A.Latar Belakang Terjadinya Agresi Militer 1




                  Akibat  kekalahan  Jepang  dalam  Perang  Dunia  II,  Jepang  harus  mengembalikan
                  kendaliHindia - Belanda kepada pihak Belanda. Kemudian, pada tanggal 22 Agustus 1945,
                  Jepang resmi menyerah kepada Sekutu, lima hari sebelum pernyataan resmi penyerahan
                  Jepang kepada  Sekutu, Soekarno dan Hatta  mendeklarasikan  kemerdekaan  Indonesia
                  secara de factopada tanggal 17 Agustus 1945. Belanda (Sekutu) pendudukan kembali di
                  Hindia-Belandayang  pada  saat  itu  baru  berganti  nama  menjadi  Indonesia  (Seruni,
                  Purnawati, & Pageh, 2021)


                                                       Gambar 1.1: Kedatangan Belanda di Indonesia .


















                                      (sumber: https://satujam.com/agresi-militer-belanda-1/)



                  Soekarno - Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Saat
                  itu,Hatta juga memerintahkan para pemuda yang bekerja di pers dan kantor berita untuk
                  mencetakteks  deklarasi  dan mengirimkannya  keseluruh pelosok tanah  air.  Tiga hari
                  kemudian  hampir  semua  surat kabar di  Jawa terbitan  20 Agustus 1945 memuat  berita
                  tentang proklamasi Republik Indonesia dan konstitusi. Dengan demikian, kabar deklarasi
                  menyebar keseluruh pelosok tanah air dan mendapat tanggapan positif diseluruh tanah air
                  Indonesia.  Agresi  Militer  Belanda  I  adalah  salah  satu  Tindakan  Belanda  untuk
                  memaksakan kehendaknya secara militer terhadap Republik Indonesia. Tindakan tersebut
                  dilaksanakan karena gagalnya pelaksanaan Perundingan Linggarjati yang dipandang tidak
                  sejalan  dengan harapan  Belanda.  Hal ini karena  Indonesia dianggap  tidak  memiliki
                  pemerintahan yang memiliki legitimasi dan kedaulatan (Yuliani, 2014).










                                                                                                                 1
   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15