Page 2 - E-Modul Urban Heritage Versi 1
P. 2
KATA PENGANTAR
Tabikpun...
Sejarah tentang Indonesia adalah sejarah yang terjadi juga dalam konteks ruang (lokal).
Sebagai peneguh jati diri dan eksistensi daerah, cerita daerah adalah penopang cerita
bangsa Indonesia. Indonesia ada karena kontribusi para pejuang yang dilahirkan oleh setiap
daerah. Keberlangsungan bangsa terletak pada gerenarasi selanjutnya di setiap daerah.
Sejarah akan berhenti jika penerusnya tidak membuat sejarah. sejarah adalah pelajaran
untuk manusia yang mempelajarinya, yaitu manusia masa kini.
Salah satu peninggalan sejarah yang turut dalam perjuangan bangsa dan menjaga eksistensi
daerah adalah urban heritage di Bandar Lampung. Tidak banyak disebutkan dalam literatur
sekolah mengenai bagaimana nasionalisme dan perjuangan terjadi di setiap daerah
dikarenakan kekurangan sumber. Bangunan bersejarah yang ada di Bandar Lampung
banyak yang terbengkalai, bahkan banyak yang melupakan serta mengalami alih fungsi.
Dengan demikian memahami kota dengan sendirinya harus memahami bagaimana mereka
berkiprah di kota tersebut.
Modul sejarah ini berisikan kumpulan urban heritage yang ada di Bandar Lampung, urban
heritage yang memiliki kisah perjuangan dibalik bangunan yang sudah lama berdiri yang
menjadi saksi akan adanya perubahan dari masa ke masa. Modul sejarah ini akan digunakan
sebagai bahan ajar dalam pembelajaran sejarah untuk kelas X SMA/MA/SMK/MAK,
dengan materi historiografi tradisional, kolonial hingga modren. Terdapat banyak urban
heritage dipaparkan dalam modul ini, sehingga dengan penuh harapan setelah
menggunakan modul ini, siswa mampu memahami dan mengetahui bahwa banyak
bangunan bersejarah yang berasal dari Lampung yang memiliki nilai-nilai sejarah yang
harus dilestarikan.
Modul ini dikembangkan dari adanya bangunan yang kurang diperhatian oleh masyarakat,
pemerintah yang ada dikota bandar lampung. Hal ini dilakukan dengan tujuan sebagai
langkah awal untuk tetap menjaga eksistensi sejarah lokal ditengah kesenjangan antara
materi lokal dengan materi pelajaran di sekolah tingkat menengah atas yang terdapat
didalam kurikulum. Penulis menyadari tentu bahwa banyak kekurangan penulis didalam
Modul Pembelajaran Sejarah ii