Page 95 - FIKIH MA KELAS XI
P. 95

bahkan terdapat indikasi  melawan  negara dalam  hal  ini  membrontak (bughat) terhadap

                   pemerintahan yang sah berdasarkan konstitusi.

                          Oleh karena itu dalam bab ini akan dibahas tentang bagaimana pandangan fikih

                   terhadap  pelaku  bughat  (pemberontak).  Lalu  apa  dampak  negatif  dari  adanya  bughat,
                   serta hikmah dibalik pemberian hukuman pelaku bughat.





                      Coba perhatikan berita-berita atau informasi lainnya yang ada disekeliling kita!


                            Sebutkan  contoh-contoh  kasus  yang  temasuk  kategori  tindakan  bughat

                            (pemberontakan)  !,  contoh  dapat  dicari  dalam  sejarah  Indonesia  sampai
                            sekarang


                            Kemudian setelah contoh-contoh diatas didapatkan, berikan alasan  masing-

                            masing  berdasarkan  info/berita  diatas  mengapa  tindakan  bughat  tersebut
                            dilakukan?



                   BUGHAT

                         Pengertian bughat
                                                                                                         َ
                                                                 بُغَاة                               ِ     ِ َ
                              Secara terminologi  kata “bughat/          ” adalah bentuk jamak dari    لاباغي
                       yang merupakan  isim fail (kata benda yang menunjukkan pelaku),  berasal dari  kata

                       ( بغى fi’il madi),   (  یبغي   fi’il mudari’) dan   ِ      ِ                   بغى
                           ِ َ               ِ                       ( –غية  –   ِ َ  ب     ً ب mashdar). Kata        ِ َ
                                                                                 َغيا
                                                                          ُ
                                                                ِ َ ِ َ                    ِ َ ِ

                       mempunyai banyak makna, antara lain  (طلب mencari, menuntut),     ا لظ لام orang yang
                                             ِ                                             ِ
                       berbuat zalim), ( ا َ ِ لُم عت َ ِ دي orang yang melampaui batas), atau ( لاُم ست َ ِ ع لي
                            ِ َ ِ
                       ا َ ِ  لظ لاُم orang yang berbuat zalim dan menyombongkan diri).

                              Al-Zamakhsyari  mendefinisikan  kata  al-baghyu  yang  merupakan  bentuk
                       mashdar dari kata al-bughat dengan melampaui batas, perbuatan zalim, dan menolak

                       perdamaian. Ibnu  Katsir  mendefinisikan  al-Baghyu  dengan  menolak kebenaran dan
                       merendahkan atau menganggap remeh kepada manusia lainnya, permusuhan terhadap

                       manusia.







                   FIKIH MA PEMINATAN IPA, IPS, BAHASA & MA KEJURUAN KELAS XI
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100