Page 11 - Semester 1 Bab 1
P. 11

Misal:
                           Premis 1  : Penderita kurang darah tidak boleh makan buah melon.
                           Premis 2  : Budi menderita penyakit kurang darah.
                           Konklusi  : Budi tidak boleh makan buah melon.

                       2)  Silogisme Error
                           Diperlukan kecermatan dalam menarik kesimpulan menggunakan penalaran
                           silogisme. Untuk merumuskan premis, diwajibkan mencermati setiap kalimat
                           yang akan dibuat agar tidak menimbulkan kesalahpahaman. Perhatikan contoh
                           silogisme error berikut.

                           Premis 1  : Yanto lulus ujian SBMPTN.
                           Premis 2  : Yanto rajin menabung dan tidak sombong.
                           Konklusi  : Orang yang lulus ujian SBMPTN karena rajin menabung dan tidak
                                     sombong?

                           Konklusi di atas adalah salah karena tidak terdapat premis umum (PU).

                       b.  Entimen
                       Entimen adalah penalaran deduktif secara langsung atau tanpa silogisme premis
                       atau tidak diucapkan karena sudah diketahui.
                       Misal:
                       Premis 1   : Penderita kurang darah tidak boleh makan buah melon.
                       Premis 2   : Budi menderita penyakit kurang darah.
                       Konklusi  : Budi tidak boleh makan buah melon.
                       Entimen   : Budi tidak boleh makan buah melon karena menderita penyakit kurang
                                  darah.


                   2.  Induktif

                   Induktif adalah proses penarikan kesimpulan dari kasus-kasus nyata secara individual
                   (khusus) menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Selain itu, Benyamin Molen (2014:
                   14) menyatakan bahwa induksi adalah suatu penalaran yang berasal dari pernyataan-
                   pernyataan yang bersifat khusus atau tunggal, kemudian ditarik kesimpulan yang
                   bersifat umum.

                       Selanjutnya  Surojiyo,  dkk. (2008: 60) menyatakan bahwa induksi  adalah  proses
                   peningkatan dari hal-hal yang bersifat individual kepada hal yang bersifat universal.
                   Berdasarkan  ketiga  definisi  tersebut,  maka  dapat  ditarik  kesimpulan  bahwa  induktif
                   adalah  proses  berfikir  untuk  menyimpulkan  suatu  kebenaran  yang  dilakukan
                   berdasarkan pada apa-apa yang bersifat khusus, kemudian ditarik suatu kesimpulan
                   kebenaran yang sifatnya umum/universal.






                                                              Bab 1 – Berpikir Komputasional  11
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16