Page 14 - KM PPKN 7-BS-KLS-VII_Neat
P. 14
maaf” kepada sesama karena dianggap kata yang sepele dan tak bernilai.
Padahal jika kita menerapkan penggunaan kata “tolong, terima kasih,
dan maaf” ke sesama secara ikhlas akan memberikan efek positif dalam
kehidupan masyarakat. Kebiasaan kecil mengucapkan “tolong, terima
kasih, dan maaf” kepada sesama mempererat hubungan persaudaraan.
Dari cerita di atas, perilaku baik apa yang bisa kalian contoh?
Dapatkah kalian menerapkan perilaku baik tersebut setiap hari?
Asesmen Awal
1. Apa yang dimaksud manusia sebagai makhluk individu dan makhluk
sosial?
2. Menurut kalian, apa saja syarat berlakunya norma dan aturan di dalam
kehidupan masyarakat?
3. Apa saja norma yang ada di lingkungan sekitar tempat tinggal kalian?
4. Mengapa norma hukum menjadi norma paling tegas dalam kehidupan
bermasyarakat?
5. Tuliskan satu contoh tindakan sesuai norma yang menggambarkan
hubungan antara manusia dengan alam!
A. Manusia sebagai Makhluk Tuhan Yang Maha Esa,
Makhluk Individu, dan Makhluk Sosial
Ayo, Membaca
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna sebab manusia
diberikan karunia oleh Tuhan berupa akal dan pikiran. Setiap manusia yang
terlahir memiliki ciri khas masing-masing yang membedakan dirinya dengan
manusia lain, meskipun terlahir dari satu keluarga. Sesuai sifat kodratnya tiap
manusia memiliki kedudukan sebagai makhluk monodualis yaitu makhluk
individu dan makhluk sosial. Berikut ini penjelasan lebih lanjut.
72 Pendidikan Pancasila untuk SMP/MT s Ke las VI I
Pendidikan Pancasila untuk SMP/MTs Kelas VII
Aktivitas
Aktivitas pembelajaran berupa
sejumlah kegiatan yang
dilaksanakan selama proses Ayo, Mengamati
pembelajaran. Amatilah lingkungan sekitar sekolah atau rumah kalian!
1. Fakta yang ada di lingkungan sekitar
Aspek Jumlah Sebutkan
Suku
Agama
Pengguna
bahasa daerah
Pekerjaan
Hobi
2. Apakah ada nilai positif dari perbedaan atau perubahan sosial yang kalian
rasakan? Jelaskan!
3. Apakah ada dampak positif dari perbedaan atau perubahan sosial yang
kalian rasakan? Jelaskan!
4. Bagaimana kalian mengambil sikap terhadap hal tersebut?
E. Keberagaman dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika adalah semboyan atau motto nasional Indonesia yang
berarti “berbeda-beda (tetapi) tetap satu jua”. Semboyan ini menggambarkan
makna pentingnya persatuan dalam keberagaman yang ada di Indonesia.
Dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, keberagaman merujuk pada
banyaknya perbedaan yang ada di Indonesia, baik dari segi suku, agama,
budaya, bahasa, maupun ras. Indonesia memiliki lebih dari 300 suku bangsa
yang memiliki kebudayaan, bahasa, dan adat istiadat yang berbeda-beda. Selain
itu, Indonesia juga memiliki beragam agama seperti Islam, Kristen, Katolik,
Hindu, Buddha, Khonghucu, dan kepercayaan-kepercayaan tradisional yang
masih dijalankan oleh sebagian masyarakat.
Meskipun terdapat perbedaan-perbedaan tersebut, keberagaman
dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika mengajarkan pentingnya menghargai,
menghormati, dan menerima perbedaan satu sama lain. Keberagaman juga
136 Pendidikan Pancasila untuk SMP/MT s Ke las VI I
Pendidikan Pancasila untuk SMP/MTs Kelas VII
Uji Kompetensi
Uji Kompetensi
A. Pilihan Ganda
Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) pada
huruf a, b, c, atau d. Kegiatan untuk mengukur ketercapaian
1. Para ahli menyatakan pendapat yang beragam tentang negara tergantung
sudut pandangnya masing-masing. Akan tetapi, pada dasarnya negara
itu memiliki unsur-unsur yang mutlak harus ada, karena jika salah satu
unsur tidak ada bukanlah negara. Unsur-unsur tersebut merupakan unsur tujuan pembelajaran.
konstitutif atau secara de facto, yaitu negara memiliki ….
a. wilayah darat, laut, dan udara
b. kekuasaan bekerja sama dengan negara lain
c. rakyat, pemerintah yang berdaulat, wilayah
d. pengakuan dari negara lain
2. Dalam sidang BPUPK para pendiri negara bermusyawarah untuk
menentukan bentuk negara. Terdapat perbedaan pendapat di antara para
tokoh. Ada yang berpendapat bentuk negara kesatuan, tetapi juga ada yang
berpendapat sebaiknya negara Indonesia merupakan negara kesatuan.
Tokoh-tokoh BPUPK yang berpendapat bentuk negara kesatuan adalah ....
a. Ir. Sukarno, Drs. Mohammad Hatta, Mr. Soepomo
b. Drs. Mohammad Hatta, Mr. Muhammad Yamin, Ir. Sukarno
c. Mr. Soepomo, Drs. Mohammad Hatta, Mr. Muhammad Yamin
d. Mr. Muhammad Yamin. Mr. Soepomo, Ir. Sukarno
3. Ketika Indonesia merdeka, masih ada negara yang belum mengakui
kedaulatan negara Indonesia. Belanda dan Sekutunya melakukan
serangkaian agresi militer di berbagai daerah. Untuk mempertahankan
kemerdekaan, perjuangan bangsa Indonesia dilakukan baik secara fisik
dengan peperangan di medan perang, maupun perjuangan melalui
perdamaian atau perjanjian. Belanda baru mengakui kemerdekaan
Indonesia melalui ....
a. Perjanjian Linggarjati
b. Konferensi Meja Bundar
Bab 5 | Wilayah Negara Kesatuan 121
xiv