Page 15 - e-modul bab 4 PAI
P. 15

Bahrain, Kuwait, Mesir Atas dan beberapa daerah Afrika. Mazhab ini
                   diperkirakan dianut oleh sekitar 15% umat Muslim dunia.
                          Berbeda  dengan  mazhab  Hanafi  yang  bercorak  rasional,
                   mazhab Maliki  justru sebaliknya, mazhab ini cenderung tradisional.
                   Hal ini tidak bisa dilepaskan dengan keberadaan kota Hijaz (Makkah

                   dan  Madinah)  dimana  Imam  Malik  menghabiskan  sebagian  besar
                   masa  hidupnya.  Masyarakat  kota  ini  tidak  banyak  berhubungan
                   dengan  peradaban  Yunani  yang  rasional.  Selain  itu,  tradisi  kebera-
                   gamaan  yang  diwarisi  sejak  jaman  Nabi  masih  terjaga  dengan  baik
                   oleh  masyarakat  Madinah.  Dua  faktor  inilah  yang  menyebabkan
                   mengapa mazhab Maliki sangat berbeda dengan mazhab Hanafi.
                   c. Imam Syafi’i
                          Mazhab  ini  dibangun  oleh  Muhammad  bin  Idris  asy-Syafi‟i,
                   seorang keturunan Hasyim bin Abdul Muthalib. Beliau lahir di Gaza
                   tahun 150 H. bersamaan dengan tahun wafatnya Imam Abu Hanifah.

                   Guru  Imam  Syafi‟i  yang  pertama  ialah  Muslim  bin  Khalid,  seorang
                   Mufti  di  Makkah.  Imam  Syafi‟i  telah  hafal  al-Qur‟an  pada  usia  9
                   tahun.  Setelah  beliau  hafal  al-Qur‟an,  barulah  mempelajari  bahasa
                   dan sastra, kemudian beliau mempelajari hadis dan fikih.
                          Meskipun Imam Syafi‟i tumbuh hingga remaja di Makkah dan
                   pernah belajar pada Imam Malik, namun saat dewasa beliau pindah
                   ke Irak, selanjutnya ke Mesir dan meninggal di sana. Ketika berada di

                   Irak,  Imam  Syafi‟i  banyak  mengeluarkan  fatwa  keagamaan.  Fatwa-
                   fatwa tersebut sering disebut dengan Qaul Qadîm (pendapat lama).
                   Kemudian  ketika  Imam  Syafi‟i  tinggal  di  Mesir,  banyak  fatwa
                   keagamaan  yang  ia  keluarkan,  yang  sering  disebut  Qaul  Jadîd
                   (pendapat baru). Keberadaan Imam Syaf‟i  di dua wilayah  ini secara
                   tidak langsung mempengaruhi cara berfikir dia dalam menghasilkan
                   hukum.  Oleh  karena  itu,  mazhab  Syaf‟i‟i  sering  dianggap  sebagai
                   mazhab  tengah.  Artinya  tidak  terlalu  rasional  seperti  yang
                   dikembangkan  mazhab  Hanafi,  tetapi  juga  tidak  tradisonal  seperti
                   yang dikembangkan mazhab Maliki.

                          Keistimewaan  Imam  Syafi‟i  dibandingkan  dengan  imam
                   mujtahid  lain  adalah  karena  dia  adalah  ulama‟  pertama  yang
                   menciptakan ilmu Ushul Fikih  dalam  karyanya  ar-Risâlah. Adapun
                   karyanya  dalam  bidang  Fikih  yang  menjadi  rujukan  dalam  maz-
                   habnya ialah al-Umm.
                          Mazhab  Syafi‟i  hingga  kini  dianut  oleh  umat  Islam  di  Libia,
                   Mesir,  Indonesia,  Filipina,  Malaysia,  Somalia,  Arabia  Selatan,

                   Palestina,  Yordania,  Libanon,  Siria,  Irak,  Hijaz,  Pakistan,  India,
                   Jazirah Indo Cina, Sunni-Rusia  dan Yaman. Saat ini mazhab Syafi‟i


                                                           14
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20