Page 11 - Modul Sistem Koordinasi_Neat
P. 11

Penjelasan E-Module Berbasis AIRSA Dan Keterampilan

                                                 Pemecahan Masalah


                       E-Module  biologi  ini  disusun  menggunakan  model  AIRSA  (Auditory,
                Intellectually,  Repetition  based  on  Scientific  Approach)  dan  berbasis
                keterampilan  pemecahan  masalah  (Problem  Solving).  E-Module  Ini
                difokuskan  dengan  penyampalan  materi  tentang  sistem  koodinasi  pada
                manusia  sebagai  bahan  ajar  oleh  guru,  sumber  belajar  bagi  siswa  serta

                memberikan        kesempatan        kepada      siswa     untuk      mengembangkan
                keterampilan pemecahan masalah melalui latihan soal dengan menerapkan
                sintaks AIRSA pada setiap materi.
                       Model pembelajaran AIRSA (Auditory, Intellectually, Repetition based
                on  Scientific  Approach)  merupakan  pembelajaran  yang  menggabungkan
                model pembelajaran AIR dengan Scientific Approach (pendekatan saintifik).
                Awalnya, AIR merupakan model pembelajaran yang berdiri sendiri, dimana
                aktivitas  yang  ditekankan  adalah  menggabungkan  aktivitas  Auditory  dan
                Intellectual, dimana siswa selain mendengarkan penjelasan dari guru, siswa
                juga  terlibat  dalam  aktivitas  diskusi  untuk  memecahkan  masalah  serta
                adanya  pengulangan  maupun  penguatan  materi  di  akhir  pembelajaran.

                Model  pembelajaran  AIR  kemudian  mulai  dikembangkan  agar  dapat
                menyesuaikan  dengan  karakteristik  materi  dan  tujuan  pembelajaran  IPA.
                Salah  satu  bentuk  pengembangan  model  pembelajaran  AIR  adalah AIRSA.
                Integrasi  pendekatan  saintifik  dimaksudkan  untuk  melatih  siswa
                mengkonstruksi  sendiri  pemahaman  terkait  materi melalui  contoh-contoh
                kontekstual dalam artikel.
                     Keterampilan  pemecahan  masalah  juga  didefinisikan  sebagai  proses
                mewujudkan berbagai alternatif untuk menghadapi situasi bermasalah dan
                memilih solusi yang paling efektif diantara alternatif-alternatif solusi. Siswa

                yang dapat menggunakan keterampilan pemecahan masalah secara efektif
                dapat  mengatasi  kesulitan  dalam  kehidupan  sehari-hari  dan  dapat
                mengembangkan  solusi  yang  berbeda  untuk  masalah.  Jika  siswa  dapat
                memecahkan  masalah,  siswa  dapat  beradaptasi  dengan  mengubah,
                menghasilkan  sesuatu,  dan  berkontribusi  bagi  kemajuan  masyarakat  dan
                dirinya sendiri.














                                                                                                           xi
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16