Page 6 - E-PAPER Edisi _515_2022
P. 6

EDISI 515 | 24- 30 Okt 2022
        6     Pojok Pasar Modal


                    INDEKS SAHAM YANG PERLU




                                        INVESTOR KETAHUI




             etika berbicara tentang investasi
             saham di pasar modal, tentu sudah
      Ktidak asing lagi dengan istilah indeks
       saham. Bagi investor pemula, mungkin se-
       bagian bertanya-tanya, apa itu indeks saham
       dan kegunaannya. Salah satu indeks saham
       yang cukup dikenal oleh kalangan investor
       di Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah Indeks
       Harga Saham Gabungan (IHSG).
         IHSG merupakan ukuran statistik yang
       menghitung pergerakan harga atas seluruh
       saham yang tercatat dan diperjualbelikan
       di BEI. Artinya, jika level IHSG turun dari
       posisi sebelumnya, berarti rata-rata har-
       ga saham di BEI mengalami penurunan.
       Sebaliknya, jika IHSG mengalami kenaikan,
       berarti rata-rata harga saham juga mengala-
       mi kenaikan.
         Oleh karena itu, IHSG sering dijadikan
       acuan dalam menilai apakah pasar saham
       domestik berada pada kondisi yang baik
       atau buruk.
         Indeks saham dapat digunakan untuk
       mengukur kinerja pasar modal dan produk
       investasi. Terdapat sejumlah manfaat bagi
       investor ketika mengamati pergerakan harga
       saham, salah satunya ialah untuk menge-
       tahui gambaran pergerakan harga saham
       secara keseluruhan sebagai acuan kinerja
       portofolio saham yang dimiliki.
         Selain IHSG, terdapat indeks-indeks
       lainnya yang bertujuan untuk menghitung
       pergerakan harga saham sesuai kriteria atau
       kelompok saham yang dibuat sesuai kebu-
       tuhan para investor. Indeks saham sektoral   Sumber : Balai Besar KIPM Makassar
       misalnya yang dibuat untuk mengukur
       pergerakan harga saham di setiap sektor.
         Hingga saat ini, tercatat sebanyak 11
       indeks sektoral di BEI. Indeks sektoral dapat
       digunakan untuk menjadi acuan portofolio   berinvestasi pada saham-saham di sektor   memiliki kapitalisasi saham terbesar di BEI   Hingga saat ini, sudah ada 40 indeks
       aktif, karena penilaian kinerja portofolio   infrastruktur, maka indeks sektor infrastruk-  atau yang dikenal dengan saham-saham blue   saham di BEI selain IHSG dan LQ45.
       saham tentu memerlukan acuan sebagai   tur yang bisa dijadikan acuan.      chip. Jika investor ingin berinvestasi saham   Beberapa indeks tersebut di antaranya
       pembanding. Contohnya, jika seorang in-  Selain itu ada indeks-indeks saham   secara syariah, investor dapat melirik sa-  adalah indeks IDX30, IDX Quality30, IDX
       vestor ingin menginvestasikan saham pada   khusus seperti Indeks LQ45. Indeks LQ45   ham-saham yang termasuk di dalam daftar   Growth30, IDX ESG Leaders, IDX BUMN20,
       sektor keuangan, maka indeks yang lebih   adalah indeks pasar saham yang terdiri dari   indeks saham syariah seperti Indeks Saham   Kompas100, Bisnis27, Investor33, dan indeks
       tepat digunakan adalah indeks sektor keuan-  45 saham-saham dengan likuiditas tertinggi   Syariah Indonesia (ISSI) atau Jakarta Islamic   lainnya yang memiliki kriteria masing-mas-
       gan, bukan IHSG. Jika investor lain ingin   atau yang paling aktif diperdagangkan dan    Index (JII).           ing.*Tim BEI


                                                                          Rekomendasi


                                                                                                                PHINTRACO SEKURITAS
                                 BRIDANAREKSA SEKURITAS

          INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melompat tinggi pada akhir pekan    IHSG rebound di atas level psikologis 7000 dan MA20 di 6985 pada perdagan-
                                                                                         gan Jumat (21/10). Sehingga, IHSG berpotensi melanjutkan penguatan ke kisaran
          ini. IHSG Di tutup positif ke level 7.017 menguat 0.53% dari hari sebelum nya. setelah
          Bank Indonesia (BI) mengumumkan kenaikan suku bunga acuannya pada Kamis 20     7070-7100 selama bertahan di atas level psikologis 7000 di Senin (24/10).
                                                                                           Perilisan kinerja laporan keuangan Q3-2022 dari sejumlah emiten pada pekan
          oktober 2022,
          Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan dalam Rapat Dewan Gubernur BI   ini, direspon positif oleh pelaku pasar. Sehingga, pelaku pasar akan terus mencer-
                                                                                         mati realisasi kinerja laporan keuangan pada pekan depan.
          20 Oktober 2022. Kali ini, BI mengerek BI 7-Days Repo Rate (BI7DRR) sebesar 50 basis
                                                                                           Di sisi lain, pergerakan IHSG masih dibayangi oleh kecenderungan pelemahan
          poin (bps) menjadi 4,75%. Suku bunga deposit facility naik sebesar 50 bps menjadi 4%   nilai tukar Rupiah. Nilai tukar Rupiah melemah 0.39% ke Rp15,630 per USD di
          dan suku bunga lending facility naik sebesar 50 bps menjadi 5,5%.
            Di sisi lain data neraca perdagangan Indonesia pada September 2022 kembali   Jumat (21/10) sore, walaupun BI kembali menaikkan sukubunga acuan sebesar
          mencetak surplus. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan surplus mencapai US$   50 bps ke 4.75% (20/10). Tekanan pada Rupiah diperkirakan meningkat seiring
          4,99 miliar. Capaian ini sekaligus menggenapi neraca perdagangan Indonesia yang   dengan ekspektasi kenaikan The Fed Rate sebesar 100 bps atau lebih pada FOMC
                                                                                         November 2022. Serta tekanan bagi BoE dan ECB untuk lebih agresif juga
          mengalami surplus selama 29 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.
          Dengan kondisi tersebut kami masih merekomendasikan untuk saham di sector con-  meningkat.
                                                                                           Dengan demikian, saham-saham defensive masih menjadi top picks kami
          sumer good, antara lain Unilever Indonesia, Sido Muncul, Indofood Icbp, rokok H M
          Sampoerna, Gudang Garam dan Mayora Indah yang harga masih relative di bawah    untuk saat ini, diantaranya BBRI, TLKM, ASII, SRTG, TPIA, CPIN dan MNCN
                                                                                         di Senin (24/10).
          untuk posisi Buy and Hold.
   1   2   3   4   5   6   7   8