Pekanbaru, 20 November 1998
Darah Reformasi
Duka
Tergeletak anak bangsa
Dihantam peluru karet palsu
Karena meneriakkan derita
Suka
Penguasa ketawa dengan
janji palsu
Tidakkah ia tahu darah
mengucur tubuh
Mengalir membasahi bumi
Duka, anak bangsa hanya bisa teriak
Reformasi negeriku
24