Page 155 - Reforma Agraria Tanah Ulayat
P. 155
Tabel 4 menunjukkan perkiraan penghasilan kotor produksi
kelapa sawit dari lahan masyarakat adat di Koto Senama Nenek
yang pengelolaannya menggunakan standar yang sama dengan
yang berlaku pada kebun milik PTPN V. Data diambil dari sumber
yang validasinya dapat dipertanggungjawabkan; Pertama,
175
mengenai tahun tanam kelapa sawit didapat dari H selaku
Kepala Suku Pitopang, salah satu kepala suku yang terlibat aktif
dalam dinamika konflik ulayat di Koto Senama Nenek. Selain H,
data tersebut juga dirangkum dari pernyataan ARC selaku Kepala
176
Desa Senama Nenek. Berdasarkan informasi dari informan
(narasumber), ditemukan angka tahun tanam mulai dari 1991
(22 tahun), 2001 (20 tahun), 2015 (6 tahun), dan 2018 (3 tahun)–
rata-rata umur pohon di atas 10 tahun.
Kedua, karena jenis komoditas kelapa sawit yang ditanam di
atas lahan Koto Senama Nenek yang dikelola bersama koperasi
merupakan jenis kebun inti, sama seperti jenis kebun milik
perusahaan, maka untuk mengetahui norma berat total TBS
per sekali panen saya mengambil data sebagai percontohan
dari laporan panen kebun inti PTPN V pada tahun 2019 yang
diunggah oleh Humas PTPN V melalui website ptpn5.com. Pada
tahun 2019, produksi TBS kebun inti PTPN V mencapai 24 ton
177
atau setara 24.000 kg per hektar per tahun. Artinya, perbulan
setiap hektar lahan menghasil rata-rata TBS seberat 2.000 kg.
Sementara jika sebulan terdapat dua kali panen, maka setiap kali
panen menghasilkan berat 1.000 kg atau 1 ton.
175 Wawancara, 2 April 2021.
176 Wawancara, 5 Januari 2021.
177 Humas PTPN V, 2019, “Produksi CPO PTPN V 600 Ribu Ton,” dalam https://ptpn5.
com/2019/08/produksi-cpo-ptpn-v-600-ribu-ton/, diakses pada tanggal 6 Juli 2021.
120 Reforma Agraria Tanah Ulayat