Page 21 - TOPIK 4 - a. GELOMBANG DAN OPTIK
P. 21

dengan
                           = Taraf Intensitas n buah sumber bunyi (dB)
                         
                           = Taraf Intensitas 1 buah sumber bunyi (dB)
                       1
                     n = jumlah sumber bunyi


                     4.3.4.5. Pelayangan Bunyi
                            Pelayangan bunyi adalah peristiwa terjadinya penguatan dan

                     pelemahan  bunyi  yang  berlangsung  bergantian  sehingga  yang  kita
                     dengar seolah-olah bunyinya terputus-putus. Pelayangan bunyi terjadi
                     akibat adanya interferensi dua nada yang frekuensinya berbeda sedikit.

                     Satu layangan bunyi: keras-lemah-keras.
                            Frekuensi  layangan  adalah  jumlah  layangan  bunyi  tiap  satu

                     sekon  dirumuskan  sebagai  selisih  frekuensi  dua  nada  yang
                     berinterferensi tersebut.

                                                             =                  −              ℎ


                     4.4.    EFEK DOPPLER
                            Bila seorang pendengar bergerak menuju sebuah sumber bunyi
                     yang  stationer,  maka  nada  (frekuensi)  bunyi  yang  terdengar  lebih

                     tinggi.  Sebaliknya  jika  seseorang  menjauhi  sumber  bunyi  maka
                     frekuensi  yang  didengar  akan  lebih  kecil.  Peristiwa  ini  pertama  kali

                     dipikirkan  oleh  fisikawan  Austri  bernama  Christian  Johan  Doppler
                     (1803-1855).  Sehingga  peristiwa  seperti  ini  dikenal  dengan  efek
                     doppler.

                            Untuk  mencari  rumus  efek  doppler,  kita  tinjaukeaadan  saat
                     sumber bunyi diam (tidak bergerak). Sumber bunyi dimisalkan berasal

                     dari sebuah mobil. Dalam keadaan awal mobil diam dan anggap jarak
                     antara  satu  gelombang dengan gelombang berikutnya  adalah  λ .  Jika
                     mobil bergerak dan kecepatan     sehingga kecepatan mobil seolah olah
                                                     
   16   17   18   19   20   21   22   23   24   25   26