Page 67 - e-modul kesiapsiagaan fajar w 5 bab
P. 67

Geo Literasi





                                   Tau kah Kamu???

                                   Suku Dayak memiliki tradisi Bahuma.

                                   "Tradisi  berladang  atau bahuma  dengan  cara  membakar  itu  sudah ada
                                   sejak  jaman  nenek  moyang  (leluhur).  Bahuma  bagi  masyarakat  adat
                                   berkaitan  dengan  persoalan  religi  dimana  harus  dijalankan  melalui
                                   ritual  adat  sebagai  bentuk  penghormatan  terhadap  sang  pencipta,
                                   leluhur  serta  dewi  padi,"  ujar  Abdul  Hadi.  Sebagai  bagian  dari  siklus
                                   bercocok tanam,  bahuma dilaksanakan dengan  beberapa  tahapan  yang
                                   merupakan sebuah kearifan lokal.
                                   -  "Penentuan  lokasi  ladang  diperoleh  lewat  mimpi  dimana  leluhur

                                       akan  mengabarkan  apakah  lahan  tersebut  cocok  atau  tidak  untuk
                                       ditanam.
                                   -  Lahan  yang  sudah  dibuka,  sebelum  dibakar  digelar  aruh  (upacara

                                       adat) manugal. Biasanya dilaksanakan pada puncak musim kemarau
                                       yaitu  bulan  September-Oktober.  "Aruh  manugal  ini  wajib
                                       dilaksanakan.  Karena  itu  membuka  lahan  dengan  cara  membakar
                                       adalah bagian dari ritual masyarakat suku dayak,"
                                   -  Masyarakat  suku  dayak  memiliki  metode  membakar  lahan  secara
                                       aman yang diterapkan secara turun temurun. Untuk mengantisipasi
                                       kebakaran meluas, mereka membuat pembatas api atau sekat bakar.
                                       Proses  bahuma  mulai  dari  membuka  lahan,  membakar  hingga

                                       menanam  (manugal)  dilaksanakan  secara  bergotong  royong.  Abu
                                       dari  sisa  pembakaran  lahan  ini  dipercaya  berfungsi  sebagai  pupuk
                                       alami  yang  mampu  menciptakan  kesuburan  tanah.  Karena  itu
                                       penggunaan  pupuk  kimia  pada  tanaman  padi  gunung  dan
                                       holtikultura  di  ladang  sangat  minim,  namun  hasilnya  panennya
                                       cukup baik.


                                       Sumber: https://mediaindonesia.com/nusantara/428116/bahuma-praktik-bercocok-
                                       tanam-dengan-kearifan-lokal









                                                                                                                    65
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72